Penulis : Junianto, Annisa Nur Maharani, Fiza Jasmine Hasani, Luthfiah Al Afifah, Putri Sahrani Alif, Â dan Reza Salsabila
Karya seni adalah proses kreatif yang melibatkan penyajian ide atau konsep yang dimiliki manusia untuk mencapai kesenangan estetis. Dalam hal seni terapan, yang mencari sebuah karya seni yang juga melayani tujuan. Berbagai kearifan budaya Indonesia tidak dapat disangkal identik dengan kerajinan tangan yang terkenal, yang dapat ditemukan di seluruh dataran nusantara, masing-masing dengan keragaman, kekhasan, dan gayanya sendiri. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk kemampuan mengolah bahan alam yang ada menjadi kerajinan. Alam menyediakan berbagai bahan yang dapat digunakan untuk membuat sampel, seperti kulit binatang atau kulit pohon. Peradaban tradisional mengubah sumber daya ini menjadi objek dengan fitur, fungsi, dan nilai estetika yang diinginkan. Nilai estetis sebuah kerajinan sebagai makna budaya masyarakat, yang mewakili kualitas budaya dan kehidupan sosial. Benda-benda kerajinan memiliki ciri-ciri unik yang tidak dapat dibedakan dari kekhasan kehidupan masyarakat di suatu lokasi tertentu. Hasil seni kerajinan yang berkembang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang seperti bahan, teknik pembuatan, pola, corak, manfaat serta fungsi dari hasil pemikiran masyarakat. Dengan kenyataan tersebut, maka saat ini kebanyakan benda-benda kerajinan tangan yang dihasilkan bertujuan untuk kepentingan komersial, dengan nilai seni dan nilai jual yang tinggi.
Berdasarkan data ekspor hasil perikanan Indonesia pada tahun 2003 dan 2004, untuk komoditas koral dan kulit kerang dihasilkan sekitar 3.208 ton dan 2.752 ton. Limbah padat berupa cangkang kerang ini diantaranya merupakan sisa dari industri pengolahan kerang simping segar, selama ini kerang simping segar hasil tangkapan nelayan hanya dimanfaatkan daging/ otot aduktornya saja sementara cangkangnya dibuang dan menjadi limbah. Berkaitan dengan ketentuan CCRF (Code of Conduct for Responsible Fisheries), maka usaha pengolahan hasil perikanan harus dilakukan lebih optimal dan ramah lingkungan. Besarnya jumlah limbah padat cangkang kerang yang dihasilkan memerlukan upaya serius untuk menanganinya agar dapat bermanfaat dan mengurangi dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan.
Kerang adalah salah satu komoditas laut yang memiliki nilai ekonomis baik daging maupun cangkangnya. Pemanfaatan cangkang kerang sebagai bahan dasar utama pembuatan aneka kerajinan selain bernilai ekonomis, juga berpotensi untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Cangkang kerang yang dijadikan sebagai bahan dasar memiliki tekstur yang sangat bagus untuk dibentuk menjadi aneka kerajinan tangan. Kerajinan tangan ini akan menjadi cenderamata yang khas terutama untuk daerah pariwisata wilayah pesisir (Yahya dan Latjompoh, 2020). Pemanfaatan cangkang kerang untuk kerajinan ini, selain untuk menambah nilai ekonomis produk (Ridho et al., 2016), juga sekaligus untuk menjaga kelestarian lingkungan (Fitri dan Rusmini, 2017). Pemanfaatan cangkang kerang juga dapat mengurangi resiko pencemaran lingkungan (Hardjanto, 2020).
Pengertian Limbah dan Limbah Cangkang KerangÂ
Keberadaan limbah sering kali dijauhi orang karena dianggap sebagai barang kotor, tidak berguna, dan tidak memiliki manfaat. Limbah organik adalah sisa bahan atau sampah yang dapat didaur ulang dan berasal dari makhluk hidup, seperti limbah makanan, limbah kotoran makhluk hidup, ataupun limbah tanaman. Dengan kata lain, limbah organik adalah bahan sisa atau sampah yang diperoleh dari proses produksi atau kegiatan, baik kegiatan dalam ranah rumah rumah tangga maupun ranah industri. Limbah organik ini adalah limbah atau sampah yang mudah terurai melalui beberapa proses alami. Hal itu karena limbah organik didalamnya memuat zat kimia yang bisa dikatakan sifatnya stabil sehingga limbah organik ini akan lebih mudah tertimbun atau mengendap di dalam tanah, danau, sungai, bahkan laut sekalipun. Salah satu limbah organik yang bisa dimanfaatkan dengan dibuat kerajinan adalah cangkang kerang.
Cangkang kerang merupakan limbah yang sering ditemui di daerah pesisir pantai, cangkang kerang tersebut sering dibuang atau dibiarkan percuma oleh para nelayan di pesisir pantai. Selama ini limbah cangkang kerang ini banyak menimbulkan masalah, karena sering banyak berserakan dipesisiran pantai. Tindakan terhadap limbah cangkang kerang ini berdampak negatif bagi lingkungan sehingga diperlukan adanya penanggulangan yang baik. Seperti yang kita ketahui bahwa cangkang kerang itu merupakan sesuatu yang sifatnya keras, kebanyakan masyarakat bingung, hal apa yang harus dilakukan ketika mereka sudah mengambil isinya (moluska), cangkangnya harus diapakan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan limbah kulit kerang tersebut menjadi sesuatu yang lebih berguna. Contoh sederhananya adalah dibuat menjadi sebuah kerajinan tangan, salah satu nya adalah cangkang simping.
Limbah padat kerang berupa cangkang selama ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan seperti sebagai materi hiasan dinding atau materi desain interior. Pemanfaatan lain yang sudah dikembangkan adalah menjadi campuran pakan ternak (Agustini et al., 2011). Limbah cangkang memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. Pembuatan kerajinan bros mampu memperdayakan limbah hasil laut. Pendayagunaan modal sosial tersebut dapat menjadi media pemberdayaan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari cangkang moluska antara lain, souvenir, aksesoris perhiasan (cincin, gelang, kalung,anting, bros dan hiasan rambut), furniture dengan tempelan atau inclay cangkang moluska, dan masih banyak lagi jenis kerajinan yang memakai bahan dasar atau bahan pelapis dari cangkang moluska. Banyaknya produk-produk yang dapat dihasilkan dari cangkang moluska, menunjukan bahwa cangkang moluska penting dalam kehidupan masyarakat kita (Erwin, 2013; Musapasan dan Amalia, 2020).
Usaha kerajinan kerang selain mendatangkan keuntungan bagi pelaku usaha, juga memberikan manfaat lainnya antara lain membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, meningkatkan kreativitas masyarakat karena permintaan pasar yang berkembang dan mempertahankan produk tersebut sebagai salah satu karya seni yang bermutu. Peminat kerajinan kerang tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga sampai ke Eropa dan Amerika. Produk kerajinan kerang memiliki nilai ekonomi tinggi dalam perdagangan internasional. Pemasaran produk juga dilakukan melalui pameran (expo) dari tingkat lokal, nasional hingga internasional (Dewi, 2010).
Macam-macam Kerajinan yang Bernilai EstetikaÂ
Karya kerajinan dituntut memuat mutu seni sekaligus nilai ekonomis. Karena itu, sebuah produk kerajinan perlu memenuhi unsur ergonomis yang meliputi kenyamanan, keamanan, dan estetika. Mengenai yang terakhir, unsur estetika dapat membuat sebuah produk kerajinan memiliki fungsi ganda, yakni fungsi praktis dan hiasan. Adapun yang dimaksud dengan unsur estetika dalam karya kerajinan adalah keindahan. Unsur estetika ini berguna untuk meningkatkan citra produk sehingga tampak menarik dan enak dipandang. Karya kerajinan merupakan bagian dari produk seni rupa terapan. Lazimnya, produksi karya kerajinan melibatkan keterampilan manual untuk membuat benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari. Mayoritas produk kerajinan dibuat dengan tujuan utama memenuhi aspek fungsional sehingga ia dapat langsung digunakan untuk memenuhi pelbagai jenis kebutuhan. Sementara itu, unsur estetika bisa menambah daya tarik produk kerajinan. Umumnya, karya kerajinan dibuat dengan empat fungsi, yaitu sebagai fungsi penghias, benda pakai sehari-hari, benda ritual tertentu (misalnya, kain ulos khusus untuk pernikahan), dan fungsi simbolik (misalnya kain tenun motif sinde lio sebagai lambang penolak bala). Contoh karya kerajinan dari kulit kerang :
- Bros kerang
Bros merupakan kerajinan yang banyak digemari oleh para kaum wanita. Bros pada umumnya dibuat dari bahan plastik dan besi yang dibentuk berbagai macam karakter tertentu. Bros cangkang kerang ini sangat indah dan cantik untuk dipakai, banyak wanita yang mengubah tampilannya, yang awalnya menggunakan bros plastik kemudian beralih memilih menggunakan kerajinan bros kerang. Pasalnya bros ini sangat menarik karena memiliki bentuk yang unik tersusun dari bebrapa jenis kerang, digabung dengan pin, ditambah polesan cat warna warni yang menambah lebih cantik.
- Kerajinan Hiasan dinding kerang
Kerang juga bisa dijadikan hiasan dinding, kerajinan kerang hiasan dinding ini biasa dipajang pada tempat-tempat yang mudah dipandang dalam rumah seperti, ruang tamu, ruang makan, ruang santai dan lain-lain.
- Vas bunga
Selain bunga yang bisa di hias dengan cangkang kerang, vas bunganya sendiri juga bisa dibuat dan di hias menggunakan cangkang kerang.
- Bingkai cermin cangkang kerang
Kerajinan kerang bingkai cermin ini terlapisi oleh berbagai macam cangkang kerang dengan penataan yang sangat rapi. Penataan cangkang yang rapi membuat cermin itu semakin menarik dan tidak membuat bosan bagi penggunannya. Pembuatannya cukup mudah, siapapun bisa melakukanya hanya perlu menyusun sesuai selera, bisa dibuat campur antara jenis kerang atau bisa dikelompokkan sesuai jenis cangkang yang sama.
- Kotak tisu
Hasil kreasi cangkang kerang ini tidak semata hiasan diatas meja tetapi sebagai tempat tisu yang unik dan menarik.
- Kerajinan kerang lampion
Lampu yang menyala di dalam rangkaian kulit kerang ini jadi daya Tarik tersendiri bagi yang melihatnya. Lampion ini apabila dinyalakan dalam kegelapan terlihat cahaya memancar dan menyelinap di sela-sela butiran cangkang kerang. Tidak diragukan lagi fungsinya membuat rumah jadi indah dan gemerlap.
- Hiasan bunga
Hiasan bunga dari kerang akan membuat rumah kita semakin memesona. Kerang dapat ditumpuk dan disusun hingga membentuk bunga lalu diberi warna yang beragam. Mungkin kalau dari jauh, kita tidak akan sadar bahwa bunga itu adalah kerajinan kulit kerang
Eksistensi Kerajinan Limbah Kulit KerangÂ
kegiatan ekonomi telah dilakukan oleh masyarakat setempat guna menambah pendapatan keluarga, salah satunya adalah dikembangkannya produk souvenir atau kerajinan tangan berbahan dasar kerang-kerangan. Pemanfaatan kerang laut sebagai bahan pembuatan souvenir maupun hiasan buatan tangan merupakan peluang usaha yang memiliki prospek menjanjikan Selain itu, souvenir maupun hiasan yang diproduksi secara handmade juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat di daerah tersebut karena keunikannya. Produk souvenir/kerajinan tangan merupakan mata pencaharian alternatif khususnya para wanita nelayan, karena mempunyai potensi pasar yang tinggi dalam mendukung Pulau Bungkutoko sebagai destinasi wisata. Kerajinan kekerangan merupakan usaha sektor kelautan dan perikanan yang menghasilkan produk bernilai ekonomis tinggi dengan bahan baku dari limbah cangkang kerang. Produk kerajinan kekerangan tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga banyak diekspor ke mancanegara. Usaha kerajinan kekerangan selain mendatangkan keuntungan bagi pelaku usaha, juga memberikan manfaat lainnya antara lain membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, meningkatkan kreativitas masyarakat karena permintaan pasar yang berkembang dan mempertahankan produk tersebut sebagai salah satu karya seni yang bermutu. Peminat kerajinan kerang tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga sampai ke Eropa dan Amerika. Produk kerajinan kerang memiliki nilai ekonomi tinggi dalam perdagangan internasional (Dewi, 2010). Pemasaran produk juga dilakukan melalui pameran (expo) dari tingkat lokal, nasional hingga ininternasiona
Kota Penghasil Kerajinan Limbah Kulit KerangÂ
      Saat ini banyak limbah dari kulit kerang dan masih kurang di manfaatkan. Namun terdapat beberapa kota yang telah bisa memanfaatkan limbah kulit kerang untuk dimanfaatkan kembali, seperti dibuat menjadi gantungan, tirai hiasan, kotak tissue dan lainnya. Salah satu kota penghasil kerajinan limbah kulit kerang terdapat di Kota Surabaya tepatnya di pesisir Pantai Kenjeran. Limbah kulit kerang yang berada di pesisir Pantai Kejeran telah menjadi masalah ibu kota Surabaya. Lebih dari 3 ton limbah kulit kerang setiap minggunya dihasilkan dan dibuang di pinggir Pantai Kenjeran. Kulit kerang tersusun atas senyawa kalsium karbonat (CaCO3) sehingga kulit kerang dapat dimanfaatkan sebagai media pada anaerobic filter. Mayoritas penduduk pesisir Kenjeran bekerja sebagai nelayan.
Kegiatan para nelayan terbagi menjadi dua, ada yang mencari ikan dan ada yang mencari kerang. Hasil tangkapan kerang ini diambil bagian dagingnya dan kulitnya dibuang begitu saja (Kurniasih, Rahmat, Handoko, & Arfianto, 2017). Limbah kulit kerang yang dihasilkan dibuang ke pesisir Kenjeran dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius. Limbah kulit kerang ini tidak dapat dibuang menuju TPA Benowo sehingga terjadi penumpukan kulit kerang dipesisir Kejeran (Effendi, 2016).
Jenis Kerang yang Dipakai Untuk Kerajinan
Jenis kerang yang biasa digunakan untuk seni kerajinan adalah kerang simping (Amusium Metode pembuatannya sangat beragam, antara lain dengan sistem bingkai. Bahan lain yang digunakan untuk pembuatan produk seni kerajinan kerang simping dengan sistem bingkai ini adalah lempeng kuningan sebagai bingkainya. Jenis lain yang sering digunakan adalah kerang laut seperti kerang darah, kerang hijau, kerang tiram, kerang bambu, kerang bulu, kerang macan, kerang simping, kerang kepah, keong, dan masih banyak lagi. Yang populer di antaranya adalah kerang simping, kerang darah, dan cangkang keong.Kerang-kerang  tersebut mudah ditemukan karena sering dikonsumsi oleh masyarakat dan mereka membuang kulitnya dengan cuma-cuma. Selain itu, jika sudah dibersihkan dan diolah hasil karyanya akan menarik hati serta tahan lama
Sumber Limbah Kerang yang DipakaiÂ
Cangkang kerang berasal dari limbah hasil perikanan setelah diambil daging kerangnya. Limbah cangkang kerang dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Limbah cangkang kerang dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan hias yang banyak dijual di daerah pesisir.
Limbah kerang dapat diambil di pesisir pantai, terdapat banyak cangkang kerang yang terbawa arus air pantai, lalu dapat diambil dari restoran seafood yang menjual makanan olahan kerang, dari situ kita bisa meminta untuk di ambil limbah cangkang kerang dan di bersihkan terlebih dahulu, lalu baru bisa di pakau untuk dikreasikan semenarik mungkin.
Proses Produksi
Proses produksi memiliki 2 persiapan yaitu tahapan persiapan dan tahapan pelaksanaan dalam pembuatan kerajinan yang terbuat dari limbah kerang berikut tahapan -- tahapannya :
1) Â Â Tahapan Persiapan
Sebelum melakukan pelaksanaan pembuatan kerajinan tentunya harus ada persiapan terlebih dahulu untuk mengoptimalkan setiap perencanaan-perencanaan dalam melakukan penelitian dan mendapatkan hasil yang terbaik. Adapun persiapan yang dilakukan dalam Pemanfaatan limbah cangkang kerang menjadi kerajinan unik yang bernilai tinggi sebagai berikut :
1. Â Â Pencarian limbah cangkang kerang
2. Â Â Menyiapkan peraltan yang perlu dalam memenuhi dan mendukung kegiatan.
3. Â Â Menyiapkan design untuk dijadikan kerajin dari limbah cangkang kerang
4. Â Â Mulai proses pembuatan kerajinan
5. Â Â Setelah terbentuknya kerajinan dari cangkang kerang, maka dilakukan pengemasan pada produk dan melakukan pemsaran secara online maupun offline.
2) Â Â Tahapan Pelaksanaan
Adapun tahapan pelaksanaan yang akan direalisasikan dalam pembuatan kerajinan dari cangkang kerang  ini adalah: Metode pelaksanaan yang dilakukan didalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan sebagai berikut ini:
1. Â Persiapan bahan baku ,seperti mencari cangkang kerang. Pencarian ini gampang-gampang susah karena cangkang kerang ini di dapat tidak di sembarang tempat hanya ada daerah pesisir pantai atau juga di beberapa restoran seafood dan di beberapa tempat lainnya.
2. Â Pemilihan bahan, tidak semua cangkang kerang dapat dijadikan bahan untuk membuat kerajinan , karena beberapa cangkang kerang ada yang sifatnya rapuh atau gampang pecah.
3. Â Kegiatan pengolahan, yang terdiri atas pembuatan pola ukuran dan desain cangkang kerang. Desain tersebut akan disesuaikan dengan keinginan dari costumer/pembeli.
4. Â Tahap selanjutnya adalah finishing, Tahap ini meliputi penambahan aksesoris untuk memperindah Kerajinan Cangkang Kerang dengan tujuan menarik perhatian pembeli.
5. Â Selanjutnya pengemasan produk dibuat semenarik mungkin untuk para pembelinya dengan tujuan agar penjualan Kerajinan Cangkang Kerang meningkat, serta seaman mungkin untuk menjaga keutuhan produk.
6.  Tahap terakhir pemasaran. produk Kerajinan  Cangkang Kerang dipasarkan melalui media sosial dan orang secara langsung, melakukan kerja sama dengan para reseller online shop yang bergerak pada bidang dekorasi ataupun toko-toko offline.
Harga jual Kerajinan KerangÂ
Produk kerajinan kerang umumnya berbentuk unik dengan nilai jual dari harga yang murah sampai mahal tergantung dari desain dan tingkat kerumitan, semakin rumit dan unik desain suatu hasil kerajinan kerang semakin tinggi harga jualnya, Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan industri ini secara internal yang merupakan kekuatan yaitu keterampilan dan keuletan yang tinggi dari pengrajin dan harga jual yang cukup tinggi dari produk ini. Faktor lain yang merupakan kelemahan dalam pengembangan industri ini adalah sulitnya akses pembiayaan dan tidak adanya organisasi kelembagaan di tingkat pengrajin. Disamping itu faktor eksternal yang merupakan peluang dari industri ini adalah dikembangkan menjadi produk unggulan daerah. Harga jual kerajinan kerang di pasaran berkisar antara 85.000 - 700.000 untuk ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang sedangkan untuk ukuran besar dengan kerumitan yang rumik harga jual bisa mencapai 30.000.000 misalnya seperti kaligrafi dari limbah kerang. Hal ini membuktikan bahwa cangkang kerang bisa sangat menguntungkan jika di kreativitaskan dengan sangat baik,
Strategi PemasaranÂ
Pemasaran memiliki peran penting dalam suatu usaha, diantaranya meningkatkan nilai omzet dan mengembangkan usaha (Ruslan & Praptiningsih, 2013). Ada beberapa cara untuk memperjualkan Kerajinan cangkang kerang ini untuk meningkatkan nilai omzat diantaranya yaitu:
a. Sosial media atau jejaring sosial marketing, terdapat aplikasi yang sering digunakan oleh para pengguna aplikasi ini oleh orang Indonesia yaitu Whatsapp, Facebook dan Instagram akan digunakan sebagai strategi awal dalam membuka jaringan dan memberikan informasi kepada khalayak umum akan produk bros dan lampu hias. Disamping lebih murah, juga lebih banyak yang menggunakannya.
b. Toko online, terdapat beberapa marketplace yang bisa memfasilitasi produk untuk dipajang atau ditawarkan. Pemasaran melalui toko ini diibaratkan pasar digital bukan hanya kita saja yang berjualan akan tetapi terdapat pesaing yang lain dengan menjual produk yang sama. Produk bros dan lampu hias ini bisa menjadi peluang, dikarenakan produk lokal dan belum semua orang menjualnya. Siapkan tampilan foto dan deskripsi produk yang akan dijual. Tidak lupa cara pembayaran, nomor kontak, serta pemilihan sistem pengirimannya.
Daftar Pustaka
Agus, I. W. 2010. "Formulasi Bahan dan Teknik Finishing Untuk ProdukProduk Kriya." Jurnal Teknik, Vol. 8, No. 2, pp. 196-207.
Asfar, A. H., Wahyuni. N., Paradila, A., Indira, E. P. Alfitriani. P. 2021. PKM PENGOLAHAN LIMBAH CANGKANG KERANG MENJADI CINDERAMATA DITENGAH PANDEMI COVID-19 DI KARANGANTU KELURAHAN BANTEN. Indonesian Collaboration Journal of Community Services. Volume 1, No. 3
Damanik, C. H., Haya, A. L., Tarihoran, S. G. 2022. Inovasi Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Menjadi Guci Hias. Jurnal Stimsukmamedan. Hal 760 -- 764
Dewi, D. A. N. N. 2010. Analisis Bioekonomi Untuk Pengelolaan Sumber Daya Kerang Simping (Amusium pleuronectes) Di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Effendi, Zainal. 2016. Pesisir Bulak akan Jadi Kampung Wisata, Limbah Kerang Masih Jadi Masalah. Detik (Surabaya), 25 Maret.
Erwin, T. 2013. Pengaruh modal sosial terhadap perilaku kewirausahaan; Suatu studi pada pelaku usaha mikro kecil menengah di Kecamatan Kabaruan Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal Acta Diurna, 2(2), 1-10.
Fitri, N. L. E dan Rusmini. 2017. Karakterisasi Kitosan dari Limbah Kulit Kerang Simping (Amusium pleuronectes). UNESA Journal of Chemistry.
Fitri, N. L. E. dan Rusmini. (2017). Karakterisasi Kitosan dari Limbah Kulit Kerang Simping (Amusium pleuronectes). UNESA Journal of Chemistry.
Hardjanto, K. 2020. Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang Sebagai Sumber Ekonomi Rumah Tangga: Studi Kasus di Sabila Craft, Kota Magelang. Buletin Ilmiah "MARINA" Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 6 (2) : 125-132.
Ridho, R., M. T. K. Swandari dan E. Issusilaningtyas. 2016. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Kijing Pilsbryoconcha exilis) dalam Meningkatkan Perekonomian Warga Desa Bulupayung-Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat (Agrokreatif ), 3 (1): 17-23.
Rokhmadhoni, R. A. (2019). Kulit Kerang Sebagai Media Alternatif Filter Anaerobik Untuk Mengolah Air Limbah Domestik.
Ruslan, E. I & Praptiningsih, M. (2013). Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Perikanan Pada PT Dwi Candra Mina Citra di Sidoarjo. Jurnal AGORA, Vol. 1 No. 3.
Hastuti, L.S.S., Achmad, A. dan Subagya. 2011. Pengembangan Desain Produk Seni Kerajinan Kerang Simping. Dinamika Kerajinan dan Batik. Vol 29 : 37-42.
Kurniasih, D., Rahmat, M. B., Handoko, C. R., & Arfianto, A. Z. 2017. "Pembuatan Pakan Ternak dari limbah Cangkang Kerang di Desa Bulak Kenjeran Surab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H