Mohon tunggu...
Atikah Djunaedi
Atikah Djunaedi Mohon Tunggu... Guru - Freelance Translator | Certified German Teacher |

Ich schreibe was ich schreiben moechte.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Arisol (Arisan Online) dan Investasi Online, Masihkah Anda Mau Bertaruh?

17 September 2015   12:45 Diperbarui: 4 April 2017   18:27 22218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak beberapa minggu ini dunia maya khususnya dunia medsos dihebohkan oleh seorang alumni Universitas Negeri ternama di Bandung (katanya) yang dicari oleh para korbannya, dia ditelanjangi dibeberapa sosial media terkemuka , sebut saja di Kaskus dan Facebook. Foto-foto dia dipampang dengan disertai keterangan “penipu”…. Ya, dia dikabarkan telah melarikan uang member arisan online dan invenstasi online yang dikelolanya dengan jumlah nominal yang tidak sedikit. Ga kebayang dimana ditaruh muka orang tuanya??? :(

Saya kebetulan member berbagai grup jual beli di medsos facebook, saya gabung beberapa grup tersebut karena tuntutan kepentingan penelitian jadi saya mau tidak mau harus gabung guna mendapatkan gambaran tentang masalah yang sedang saya teliti.

Selama saya gabung di beberapa grup tersebut, saya sering mengamati dan menemukan permasalahan yang hampir sama dan terulang lagi terulang lagi, yaitu jatuhnya beberapa orang yang menjadi korban penggelapan arisan atau inventasi online, sehingga saya lama-lama mempunyai kecenderungan untuk lebih mengamati semangat juang para pengurus arisol/invenstasi online dalam merekrut anggota, saya amati dan saya follow setiap postingannya. Dan satu demi satu hanya dalam beberapa bulan terbukti tidak jauh dari sangkaan bahwa pada akhirnya beberapa pengurus arisol atau investasi online tersebut menghilang dari peredaran, tidak ada lagi update status atau rekrut member, kalau sudah begitu biasanya saya langsung tengok ke wall nya…dan ternyata benar bahwa dia menghilang dari dunia maya dan sudah dicari para membernya karena dia gagal mengembalikan uang member…..Ya saya sih hanya sekedar tahu dan tidak pernah ikut komentar atau mengingatkan para member….cukup bergumam sendiri saja. Kenapa saya tidak ikut berkomentar?? Ya..karena saya tidak pernah jadi member salah satu grup arisol atau investasi online. Dan karena saya sering melihat kalau ada seseorang yang mengingatkan yang lain , maka yang mengingatkan tersebut tidak jarang diserang oleh para member atau pengelola arisol dan investasi online yang masih terbuai dengan keuntungan.

Kembali ke masalah Arisol dan Investasi online…Kenapa masih ada saja orang yang mau join dan percaya bentuk usaha demikian? .

Investasi online

Berdasarkan pengamatan saya amati selama ini, investasi online adalah bentuk tawaran penanaman modal yang “katanya” ditanamkan pada beberapa usaha, misal konveksi, restaurant atau usaha kuliner dan masih banyak lagi..yang kadang member tidak pernah tahu apakah jenis usaha tersebut benar-benar nyata atau hanya fiktif semata, wong antara perekrut dan yang direkrut hanya kenal sebatas di facebook. Misal saja seorang member menyetorkan 100 ribu rupiah dan 1 bulan kemudian mendapatkan 150 ribu cash back …wow!!! tentu saja terdengar indah , serasa punya peternakan uang … karena tergiur bunga yang sampai 50% tidak jarang seorang member bisa menyetorkan berlipat ganda demi mendapatkan keuntungan yang berlipat pula. Nah , yang 50% tersebut uang apa sebenarnya? Apakah itu hasil bagi untung? Kalau bagi untung , hebat benar usaha dikelolanya bisa mendapatkan untung besar? Kalau dalam hal ini saya tidak mau berkomentar panjang karena saya tidak ahli dalam penghitungan laba rugi suatu usaha apalagi mengaitkan yang 50% tersebut kedalam riba karena pengetahuan saya terbatas untuk masalah tersebut. Nah, masih mending mungkin kalau setorannya tidak banyak , jadi kalaupun duitnya dibawa kabur pengelola investasi..yaaa tidak terlalu nyesek…tetapi kalau jumlah setorannnya sudah mencapai angka jutaan, apa nggak bikin struk tuh…

 

ARISOL (arisan online)

Fenomena lain yang sering saya lihat di medsos Facebook adalah ARISOL , awalnya saya tidak tahu apa kepanjangan ARISOL, tetapi saya juga tidak bertanya kepada mereka (karena gengsi juga J), cukup mengamati dan lama lama saya mengerti apa itu ARISOL , yaa ARISOL adalah arisan online. Sepertinya saya tidak mungkin untuk ikut ARISOL mengingat resiko yang terbayang begitu besar, karena sebagian member ARISOL tersebut hanya kenal didunia maya. Yang namanya arisan, jangankan didunia maya , wong didunia nyata saja kadang ada yang mengemplang iuran . Apalagi didunia maya yang tidak jarang anggotanya tinggal berjauhan dan hanya bersahabat dialam maya tersebut, dan tidak diketahui track recordnya karena proses perekrutannya tidak melalui proses fit and proper test .Dan lagi-lagi menurut yang saya amati dalam dunia nyata yaitu dunia perfacebookan, banyak terlihat atau lebih pasnya terbaca bahwa sudah beberapa grup arisol yang bubar dengan kisah menyedihkan , karena ada beberapa orang yang hanya kebagian setor tapi tidak sempat kebagian “narik”, penyebabnya adalah ada satu member atau beberapa member setelah berhasil “narik” tenggelam tanpa berita atau kadang setoran member sudah masuk ke pengurus tetapi tidak lantas disalurkan ke member yang berhak.

Sebagai pengamat, saya hanya menjadi silent reader grup-grup arisol, dan Alhamdulillah ilmu saya juga bertambah. Misalnya dalam arisol , ada arisan dengan setoran masing-masing member sama rata , tetapi adapula istilah “Arisan Menurun”, nah looo..apa pula itu??? Saya amati dan saya pelajari dari keterangan-keterangan pelaku arisol tersebut. “Arisan Menurun” artinya bahwa member yang menduduki urutan teratas membayar lebih banyak daripada member dibawahnya, tetapi dia yang mendapat giliran narik terlebih dahulu, dan kebanyakan yang giliran narik pertama adalah sang pengurus. Sebagai gambaran “arisan menurun” adalah sebagai berikut:

Ilustrasi ini saya ambil dari sebuah grup arisol:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun