Sarapan pagi iniagak lain rasanya, ada rasa-rasa dan aroma dari rempah-rempah yang cukup terasa. Selidik punya selidik ternyata istri kelupaan naruh kuah kari masakan India di dalam penghangat nasi, sepertinya ada bumbunya yang meresap.
Minggu kemarin merupakan momen yang agak istimewa karena kedatangan rekan kerja dari India (Regional MBB)Â selama seminggu dia membantu mengidentifikasi perbaikan-perbaikan di tempat kerja terutama di produksi dengan tujuan meningkatkan produktifitas produksi.
Event-nya sendiri terbilang sukses, banyak hal yang bisa dilakukan dan target yang ditetapkan pun kelihatannya dengan mudah bisa dicapai.
Meskipun ini bukan kali pertama melakukan event seperti ini dan di support oleh regional MBB, tapi agak berbeda karena pada event ini saya bisa dikatakan terlibat penuh dan memimpin jalannya kaizen event. Banyak hal yang bisa dipelajari dan di contoh dari rekan India tersebut, baik cara mengarahkan diskusi, membuka ide baru, menantang paradigma lama, cara kerjanya pun sangat efektif dalam memberikan masukan ataupun saran meskipun terkadang seperti "memaksa" dengan cara halus.
Pengalaman lain adalah selama 2 malam terakhir bisa mencicipi kuliner ala India, saya jadi tahu berbagai jenis roti khas India seperti Romali, Capati, Nan, Prata dan banyak lagi sebelumnya saya cuma tahu jenis roti Chenai itupun waktu ikut training di Singapore. Meskipun rekan India tadi vegetarian, saya bisa menikmati masakan yang mengandung daging seperti ikan, kambing ataupun ayam, rasa-rasanya sih seperti masakan Padang agak pedas tapi aroma rempah-rempahnya lebih kental dan menusuk.
Pas malam pertama di restoran India di area Pasar Festival Kuningan, kebetulan ngambil menu Pakistan - Lahori untuk ikan dan ayam, untuk nasinya pake Nasi goreng khas India (Biryani). Malam kedua makan di daerah Kemang, menunya agak beragam mulai dari ikan, daging ayam, kambing dan berbagai jenis roti, sebagai pengganti nasi nyobain Romali dan roti lain karena malam pertama belum nyobain roti khas India. Cukup mengeyangkan dan memberikan sensasi yang berbeda meskipun agak aneh dilidah pertama kali. Untuk minuman ngga beraani nyoba yang aneh-aneh takut ngga keminum kecuali Lassi, semacam jus yang diberi tambahan yoghurt.
Selain itu kami saling bertukar cerita mengenai keadaan neegeri masing-masing baik itu mengenai lapangan kerja, makanan, tempat rekreasi, kebutuhan hidup. Yang menarik adalah pada saat dia berbagi pengalamannya sehingga bisa dikatakan suskes saat ini. Dia menyarankan untuk dalam melakukan pekerjaan kita lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan menyenangkan tetapi jangan terlalu asik dengan pekerjaan sehingga lupa waktu.
"Do your work with love but don't love your job"
Kita harus meluangkan waktu untuk diri kita sendiri, baik itu untuk sekedar mengerjakan hobi, bercengkarama dengan keluarga, liburan ataupun sekedar istirahat / tiduran. Olahraga yang cukup juga harus dilakukan rutin, yang paling sederhana adalah jalan kaki selama 30-60 menit setiap hari, mau pagi-sore-malam tergantung kesukaan atau kesempatan yang ada. Beribadah yang rutin juga sangat membantu menyeimbangkan pola hidup kita (dia mencontohkan Yoga), masuk akal juga mengingat kita sebagai manusia terdiri dari Jiwa dan Badan, yang masing-masing mempunyai kebutuhan masing-masing.
Sementara itu dulu yang bisa dishare...see you in next stories.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H