Mohon tunggu...
yasmin oktaviani
yasmin oktaviani Mohon Tunggu... -

seorang penanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Pagi, Kamu yang (Sedang) Jadi Milik Orang Lain!

7 Maret 2016   11:44 Diperbarui: 7 Maret 2016   12:13 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lu cerita tentang gue, dan tentang gue, dan tentang gue. Padahal kata Jui dia nggak mancing tentang gue. Lu bingung kenapa gue sekarang nggak pernah chat lu lagi semenjak gue pindah kosan. Untung banget gue punya temen sepinter Jui yang gue tinggalin di kos ini biar ngorek informasi dari elu. Jui bilang dengan smartnya, “Bang, kalo cewek begitu itu artinya dia nunggu abang chat duluan. Yang peka lah...” (jempoool buat JUI). Dan lu cuma bilang (dengan ke-sok-cool-an-elu-yang-sia-sia-itu) “oh”.

R, jadi ternyata nggak cuma gue kan yang baper? Lu juga kan? Rasain lu rasaiiin. Bwahahhahaah (ketawa devil). Usaha gue buat masakkin lu nggak sia-sia. Kata Jui, cowok manapun yang dibegituin istimewanya pasti juga baper. Dan ternyata kalo lu juga sebenernya ada tertarik ama gue. Tapi lagi-lagi, sifat lu yang sok-damn-cool itu yang bikin nggak ada progress.

R, kata Jui. Lu nggak bahagia sekarang ama dia. Iya, meskipun lu punya banyak foto mesra ama dia. Dan tiap mikirin ini gue jadi kesel sendiri. Iyalah, lu menang banyak kan pasti? Lu udah nggak 100% baru dong, kalo gitu. Tuker tambah dong bukan beli baru gue.

Dan kata Jui lagi, lu nyaman ama gue.

Tapi nyaman belum tentu jadian.

R, gue kepengen banget nanya, blak-blakan ke elu: dah sejauh mana komitmen lu ma dia? Apakah hubungan udah begitu dalam sampai batas keyakinan berani lo ambil resikonya?

Man, gue bukan orang suci. Pun gue bukan nggak punya dosa, banyak malah. Dan hanya Tuhan Yang Maha Tahu yang tahu segala aib yang gue simpen rapat, seperti Dia menjaga aib semua orang, sehingga kita bisa berjalan dengan kepala tegak di bawah cahaya. Tapi lu taulah maksud gue.

Apakah kalian udah komit sampai merit? Iya atau enggak? Kalo iya, berarti, apapun dan bagaimanapun nggak setujunya, gue nggak berhak ikut campur dalam hidup lu. Dan gue akan bungkus semua kenangan manis itu rapat-rapat, dan gue bawa sendiri.

Kalau enggak........

R, tolong dong, bilang sesuatu ama gue.

Sesuatu seperti,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun