Mohon tunggu...
yasmin oktaviani
yasmin oktaviani Mohon Tunggu... -

seorang penanya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tentang Dua Puluh Batang Rokok dan Telur Dadar yang Keasinan

20 Januari 2016   01:12 Diperbarui: 20 Januari 2016   18:48 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang, Rabu 20 Januari, 12.20 a.m.

Tulisan ini kubuat untukmu, dan untukku sendiri.

Ribuan kata yang tertahan dan kutahan setengah mati demi mempertahankan harga diriku yang tidak akan membuatku kaya itu. Maksudku, kau tahu kan, lebih memilih harga diri ketimbang memohon orang untuk mengasihani, dan pada akhirnya itu tidak akan menambah pundi-pundiku. Ah sudahlah, #salah fokus.

Jadi.. ehem ehem.

Hei, kamu.

Iya kamu yang sedang mencari sinyal terkuat WiFi depan musola. Hahaha. (sayang yang kamu cari bukan sinyal terkuat hatiku yang sudah dari sananya kuat kalo deket kamu. Apabangeeeeeet. Oke, get a grip girl, fokus).

(eh dan ngomong-ngomong jadi teringat lirik lagu Britney,

“… I’m not a girl, not yet a woman…” kayaknya pas kena di hati nih…. OKE BALIK FOKUS DEAR ME)

Tulisan ini kubuat karena seperti kamu tahu, iya, kamu. Pikiran kita itu paradoks terbesar yang pernah ada. Dia sangat sangat hebat, entah berapa miliar giga kapasitas yang dia miliki, jadi memori akan tersimpan rapih dan kuat di sudut kepala kita. Hanya saja, sayangnya, saking banyaknya kejadian demi kejadian yang kita lalui sepanjang kita hidup, maka memori yang paling terakhir terjadi akan tersudut, di suatu tempat terpencil dalam kepala kita yang tempatnya jauh, gelap dan dalam. Ibaratnya kita harus melewati lorong panjang yang gelap basah dan berair karena letaknya jauh di dalam sana di perut bumi.

Aku takut. Kalau tidak menuliskannya maka kamu akan memudar dan akan hilang begitu saja di sudut tergelap itu tanpa pernah akan berada di bawah sinar mentari pagiku lagi.

Hmmm… lantas darimana yah aku harus memulai?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun