Hei. Aku nanya kamu. Kebetulankah ini? Padahal nanya sekalipun enggak, aku sama kamu. Ya kan? Aku nggak pernah tahu kamu pulang tanggal itu. Gimana?
Hmm?
Dan yang terakhir. Saat kamu nawarin pulang bareng. Pake motor bro.
Yuhu guys, bukan sembarang pulang bareng. Ini pulang yang membutuhkan 13 jam perjalanan. Jakarta-Semarang. Kamu tahu kan betapa senangnya aku?
Dan betapa aku sekuat tenaga menahan diri untuk nggak pegangan eraaaaaaat gitu sama kamu? Seerat mereka-mereka disebelah kita pas pulang. Ya tapi mau nggak mau kan aku harus pegangan. Mana mata sepet ngantuk lagi. Hffff.
Lalu kamu bilang, Abis kita istirahat di pom bensin; ini nggak bakalan pernah aku lupa. “Pegangan boleh, tapi jangan baper ya”, kata kamu.
Dan saat itu pula kata-kata yang pasti disensor KPI berlompatan dalam kepala, buru-buru pengen meloloskan diri lewat mulut, untung aku pintar menahan mereka.
Yeah man. You are that kind of man.
Kind of man whom being nice with whoever treating you nice.
Meskipun, sebenernya aku masih amat sangat penasaran sih.
Hey man, am I really just whoever for you?