Mungkin itulah ejekan yang selalu aku dengar ketika berujar belum sama sekali menginjakkan kaki di gunung yang berketinggian 2.084mpdl ini.
Tangkuban Parahu
Objek terakhir sebelum melangkahkan kaki kembali ke Jakarta adalah sebuah gunung yang tenar dengan kawahnya dan juga dengan history Legenda Sangkuriangnya yang merakyat. Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Cikole Lembang ini merupakan gunung api aktif namun banyak peminat terutama disaat weekend datang. Keindahan tersendiri di sini sangat menarik wisatawan untuk berkunjung, meski harus menempuh jarak 20 km kearah utara Kota Bandung. Begitu juga yang tampak di siang ini, luapan pengunjung sempat membuat kami kerepotan untuk memarkirkan kendaraan. Terik matahari siang meski sangarnya sangat ganas, tapi kesejukan masih bisa dirasakan. Selepas menunaikan ibadah sholat dzuhur saatnya menyusuri bibir kawah yang menjadi icon ternama di objek wisata yang satu ini. Sesekali tampak dikejauhan aktivitas kawah yang mengeluarkan uap panas.
Kawah Gunung Tangkuban Parahu (dokpri)
Tangkuban Parahu merupakan spot terakhir petualangan saya kali ini bersama teman-teman. Namun, sebelum kembali menyisir jalanan tol Bandung-Jakarta, kami terlebih dahulu mampir mengisi perut makan siang di
Rumah Makan Ma’Pinah. Nuansa lesehan sembari live music lumayan melepaskan dahaga dan mengenyangkan perut dengan menu Etong Bakar, Gurame Goreng, Cumi Bakar, Sop Buntut dan menu-menu handal lainnya. Eits, tidak ketinggalan di sini juga bisa berpartisipasi menyumbangkan suara emas, perak maupun perunggu. Dan aku pun memilih menyumbangkan dua lagu special untuk teman-teman sembari menemani makan siang ini ditengah kelelahan yang mendera. Belum puas juga
BTC benar-benar menjadi persinggahan terakhir untuk mencuci mata. Selanjutnya,
say googbytoBandung and welcome back Jakarta.
Nuansa lesehan santai di RM Ma’pinah (dokpri)
Rute perjalanan ini bisa menjadi referensi untuk Anda mengisi liburan akhir pekan. Memang Bandung tidak akan pernah terlepas dari yang namanya macet, namun jika disiasati dengan baik itu dapat dihindari. Kondisi tubuh yang sehat juga harus diperhatikan ketika memutuskan untuk jalan-jalan. Apalagi mengikuti itinerary yang saya sebutkan di atas, memang capeknya berasa tapi hasil yang didapatkan juga tidak kalah luar biasa.
Intinya always smart when you do traveling, keep smiling and enjoy it.
Melancong ke mana lagi kita ? (dokpri)
**All of the photos are mineBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya