Mohon tunggu...
Wilda Hikmalia
Wilda Hikmalia Mohon Tunggu... Administrasi -

Usaha, do'a, yakin dan kerja keras. Serta tulus dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tamasya ke Bandung Yuk!

17 Maret 2016   16:36 Diperbarui: 18 Maret 2016   08:45 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salah satu konsep pedesaan ala Eropa"]

[/caption]

[caption caption="Jejeran rumah-rumah dan kafe-kafe gaya Eropa"]

[/caption]

Berlokasi strategis di Jl. Raya Lembang No. 108 Farmhouse yang berbiaya tiket masuk 20.000 rupiah per kepala ini selalu sesak pengunjung bahkan sebelum pagar pintu masuk kawasan di buka antrian panjang mobil dan luapan manusia sudah bersiap-siap di depan gerbang masuk. Itulah kenyataan yang harus saya terima dengan teman-teman ketika Minggu, 06 Maret 2016 sebelum jam 8 pagi antiran membludak sudah di depan mata. Bus besar sudah berdiri tegap di depan pintu masuk yang tinggal hitungan menit lagi di buka. Jadi, meski sudah berusaha datang di awal antrian pun masih tidak dapat dihindari.

[caption caption="Cheeerrs ......"]

[/caption]

Hal unik lainnya yang bisa dilakukan di sini adalah mencoba kostum ala Eropa dan berpoto ria dengan berbagai gaya dan spot dengannya. Selain itu bagi pasangan muda-mudi, ibarat kata yang percaya mitos bisa membeli sebuah gembok, menulis nama mereka di sana dan membuang kunci ke sebuah kolam kecil yang terdapat di sekitar lokasi. Ala-ala Menara Eiffel. Tidak hanya itu, jangan sampai ketinggalan menukar tiket masuk dengan susu murni atau sosis yang sudah disediakan oleh pengelola objek wisata.  

[caption caption="Ayo merapat pasang gembok cinta"]

[/caption]

Grafika Cikole

Kalau di Farmhouse hanya sekadar replika biasa, lain halnya di Terminal Wisata Grafika Cikole, Rumah Hobbit sungguhan dapat ditempati dan dihuni layaknya rumah asli untuk manusia. Ya, kawasan dengan luas 9 hektar ini tidak hanya berupa restaurant, wahana outbound maupun petik strawberry tapi lebih dari itu model penginapan yang dihadirkan di sini berbentuk pondok-pondok menyerupai Rumah Hobbit. Itulah yang menjadai magnet bagi lokasi yang diapit oleh hutan pinus ini. Setiap weekend selalu penuh pengunjung yang datang menginap. 

Sensasi berbeda pasti dirasakan daripada hotel kebanyakan lainnya. Jika sudah kehabisan Rumah Hobbit jangan khawatir masih ada tenda-tenda cantik yang sengaja didirikan di depan pondok-pondok penginapan. Ngecamp di ketinggian 1400 mdpl, api unggun dan jagung bakar adalah cara lain untuk menikmati kawasan yang berlokasi di Jl. Raya Tangkuban Perahu Km.23 Cikole-Lembang-Bandung Barat ini.

[caption caption="Diapit oleh hutan pinus"]

[/caption]

[caption caption="Para Hobbit yang siap menyambut di depan rumah"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun