Mohon tunggu...
Wilda Hikmalia
Wilda Hikmalia Mohon Tunggu... Administrasi -

Usaha, do'a, yakin dan kerja keras. Serta tulus dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Magnet Keindahan, Warisan Budaya Semarang

19 Maret 2014   23:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:44 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_316149" align="aligncenter" width="448" caption="Nuansa mistis tanpak Lawang Sewu dimalam hari "][/caption]

Tidak hanya dikenal sebagai Kotanya Bandeng Presto maupun Lumpia, Tahu Gimbal maupun Wingko Babat. Tetapi kota yang satu ini juga menyimpan selera wisata yang dapat memanjakan mata dan penikmat pariwisata tentunya. Dengan berusaha berbenah tiap tahunnya, tentu saja membuat “Kota Panas” (udara) ini melirik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk merasakan suguhan-suguhan mata keindahannya.

Berikut beberapa sajian pesona Semarang untuk para penikmat jalan-jalan dan keindahan :

1.Kota Tua Semarang

Tak ubahnya seperti kota mati itulah gambaran awal Kota Lama Semarang yang dahulunya menjadi pusat perekonomian dan budaya, serta sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda. Glamornya puncak bisnis tersebut sudah meredup dan meninggalkan sejarah panjang untuk Kota Semarang. Bangunan-bangunan lama di sini menjadi saksi bisu lalu-lalangnya bisnis terdahulu di wilayah ini.

Berada di tengah-tengah pusat kota menjadikan Kota Tua Semarang semakin mudah di akses. Kondisinya yang bersih dan ramai sangat cocok untuk berfoto ria dan mengabadikan potret keindahan baik siang maupun di malam hari. Menikmatinya dengan berjalan kaki ataupun bersepeda santai adalah pilihan yang pas.

Bangunan kuno lainnya yang dapat dijumpai di Kota Lama Semarang adalah Gereja Blenduk yang juga merupakan icon Kota Semarang yang telah berdiri ratusan tahun dan masih kokoh hingga kini. Dinamakan Blenduk karena bagian atas geraja ini terdapat kubah besar  menyerupai setengah bola yang disebut Mblenduk (mengembang ke atas) dalam bahasa jawa.

[caption id="attachment_316151" align="aligncenter" width="448" caption="Jalanan yang cukup luas antara bangunan "]

1395194764825505929
1395194764825505929
[/caption]

[caption id="attachment_316152" align="aligncenter" width="445" caption="Gereja Blenduk dengan bangunan Kunonya"]

13951949021817224062
13951949021817224062
[/caption]

[caption id="attachment_316153" align="aligncenter" width="448" caption="Salah satu tekstur bangunan kuno di Kota Tua Semarang"]

139519507212838746
139519507212838746
[/caption]

2.Tugu Muda

Menggambarkan semangat juang dan rasa patriolisme yang kuat itulah sejarah awal Monumen ini ketika dibangun untuk mengenang pertempuran lima hari melawan penjajahan Jepang. Khususnya mengenang jasa para remaja (pemuda) saat itu yang gigih dan rela berkorban mempertahankan kemerdekaaan Indonesia terutama untuk Kota Semarang.

Kini, kawasan yang terletak di Jalan Pemuda Pandanaran ini menjadi objek “tongkrongan” khas bagi kawula muda terutama pada malam hari yang sangat ramai dikunjugi. Dengan suasana santai, gemerlap kuning lampu jalanan dan rutinitas kendaraan yang lalu lalang membuat Tugu Muda menjadi landscape yang ciamik untuk kebersamaan dan tentunya keindahan “mistis” Lawang Sewu di malam haripun dapat dirasakan di lokasi ini.

[caption id="attachment_316154" align="aligncenter" width="447" caption="Tugu Muda lambang penghormatan"]

1395195210807630850
1395195210807630850
[/caption]

3.Candi Gedong Songo

1200m dari permukaan laut,candi Hindu yang terletak di lereng Gunung Ungaran-Bandungan ini menyuguhkan panorama alam yang sejuk dan tentunya dengan suhu udara yang cukup dingin.

Candi ini ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (Wikipedia.org)

Nama Gedong Songo sendiri berasal dari bahasa jawa, “Gedong” yang berarti rumah atau bangunan dan “Songo” yang berarti Sembilan. Jadi Gedong Songo adalah sembilan (kelompok) bangunan.

[caption id="attachment_316155" align="aligncenter" width="443" caption="Spot belerang yang terdapat diantara kawasan tracking"]

13951953161097927667
13951953161097927667
[/caption]

[caption id="attachment_316156" align="aligncenter" width="448" caption="Megah berdiri salah satu Candi Gedong Songo"]

139519548076141641
139519548076141641
[/caption]

Tidak hanya menyuguhkan kawasan komplek percandian dengan view alam Ungaran, tetapi Kawasan Candi Gedong Songo dilengkapi juga dengan pemandian air panas dari mata air belerang dan tersedianya area perkemahan. Bagi yang ingin menikmati area candi dengan santai / tidak sanggup melewati jalur trekking yang telah disediakan ada alternatif pilihan lainnya yaitu dengan berwisata kuda.

Walaupun memiliki IX candi (aslinya) namun kini pengunjung hanya bisa menikmati V candi dikarenakan empat kompleks candi lainnya hanya tinggal puing-puing dan sudah diamankan oleh Dinas Purbakala.

[caption id="attachment_316230" align="aligncenter" width="435" caption="Tampak view Kota Semarang dari atas kawasan Candi"]

13952186361113894035
13952186361113894035
[/caption]

4. Pagoda Buddhagaya Watugong

Terletak 45 menit dari pusat Kota Semarang, Vihara ini ditetapkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pagoda tertinggi di Indonesia yang memiliki ketinggian 45 meter dengan 7 tingkat. Keistimewaan yang dimiliki Pagoda ini sangat banyak, mulai dari genteng, relief tangga dari batu (9 naga), kolam naga, aksesoris, lampu naga, air mancur naga, hingga patung burung Hong Kilin konon katanya seluruhnya diimpor dari Cina.

[caption id="attachment_316181" align="aligncenter" width="448" caption="Pagoda Watugong di bawah langit Kota Semarang"]

1395204866217528204
1395204866217528204
[/caption]

Akses menuju kesini pun dari Pusat Kota Semarang juga sangat mudah dijaukau jika menggunakan transportasi umum Trans Semarang. Ambil rute ke Halte Sisemut Ungaran dan turun di Halte Gedawang, jalan sedikit ke atas dan sampailah pada lokasi ini. Biaya masuk gratis, atau jika menggunakan kendaraan pribadi (mobil atau motor) bayar parkir pun seikhlasnya.

Didukung oleh suasana yang asri dan nyaman, Pagoda Watugong relatif menyenangkan dan nyaman untuk berziarah serta beribadah. Atau bahkan hanya sekadar mampir untuk istirahat di pepohonan sekitar Vihara sambil melepas lelah perjalanan.

[caption id="attachment_316183" align="aligncenter" width="448" caption="Kompleks Vihara yang tertata bersih dan asri"]

13952062791125896830
13952062791125896830
[/caption]

5. Lawang Sewu

Gedung kuno bersejarah ini juga menjadi salah satu icon Kota Semarang yang banyak di kunjungi oleh para wisatawan, baik para pengunjung dari luar daerah maupun masyarakat sekitar .

Terdapat 4 Gedung di kawasan Lawang Sewu ini, semua gedung tersebut mempunyai fungi dan cerita mistis tersendiri .Seribu pintu,, itulah julukan “terkenal” untuk bangunan kuno bekas Kantor Djawatan Kereta Api Republik Indonesia . Dibangun pada tahun 1904 gedung tua ini pernah menjadi lokasi pertempuran pada masa penjajahan Jepang.  Sisi mistispun sangat melekat untuk Gedung Tua ini apalagi bungker bawah tanahnya sering digadangkan dengan penampakan-penampakan “aneh”.

[caption id="attachment_316185" align="aligncenter" width="448" caption="Lawang Sewu dikala sore hari "]

1395206400298606156
1395206400298606156
[/caption]

[caption id="attachment_316192" align="aligncenter" width="448" caption="Beberapa bangunan memang tidak tersentuh tangan renovasi"]

13952068251060703236
13952068251060703236
[/caption]

Sebuah terowongan yang konon katanya dulu berfungsi untuk menyejukkan ruangan di atasnya dan tempat penyimpanan air bersih tetapi kemudian beralih fungsi menjadi penjara bawah tanah dikala pendudukan Jepang. Beberapa ruangan bawah tanah di bagi menjadi berbagai macam penjara untuk tahanan Jepang. Bahkan ada sebuah penjara khusus untuk “Memenggal” kepala para tahanan.

[caption id="attachment_316235" align="aligncenter" width="467" caption="Melihat lebih jauh Lawang Sewu bawah tanah"]

13952201321680273618
13952201321680273618
[/caption]

[caption id="attachment_316200" align="aligncenter" width="448" caption="Seribu pintu yang melambangkan citra Lawang Sewu "]

13952095572033890454
13952095572033890454
[/caption]

6. Curug Lawe

Sebuah air terjun nan elok yang bersemayam di kaki Gunung Ungaran. Dapat ditempuh dari Halte Alun-Alun Ungaran ± 20 menit untuk menuju Pos terakhir kendaraan (motor / mobil). Setelah itu jalur dengan bebatuan dan tanah merah akan menemani tracking selama 1 jam  menuju Curug Lawe.

Dinamakan Curug Lawe karena konon jumlah air terjun yang ada, baik dari yang terbesar hingga yang terkecil berjumlah 25 buah yang dalam bahasa jawa disebut Selawe. Pendapat lain mengatakan air terjun yang jatuh dari tebing curam itu terlihat bagai benang-benang putih, yang dalam bahasa jawa disebut Lawe. Terlepas dari sejarah penamaannya, Curug Lawe adalah si Cantik yang menggoda di Kaki  Gunung Ungaran .

[caption id="attachment_316201" align="aligncenter" width="448" caption="Perkebunan cengkeh kiri dan kanan menghiasi jalur perdana"]

1395209678518429761
1395209678518429761
[/caption]

[caption id="attachment_316221" align="aligncenter" width="435" caption="Jembatan untuk membantu irigasi perkebunan"]

13952148551639205477
13952148551639205477
[/caption]

[caption id="attachment_316217" align="aligncenter" width="466" caption="Si Curug Lawe nan menawan "]

13952144542115398124
13952144542115398124
[/caption]

[caption id="attachment_316228" align="aligncenter" width="490" caption="Semoga kelak, pesonamu kan terus terjaga"]

13952173211497510648
13952173211497510648
[/caption]

Begitulah Semarang, tidak hanya kaya akan wisata budaya serta kearifan lokal. Tetapi tradisi budaya yang melekat wajib disajikan sebagai magnet keindahan akan alam ciptaan Tuhan yang wajib dijaga dan dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun