Mohon tunggu...
Wilda Hikmalia
Wilda Hikmalia Mohon Tunggu... Administrasi -

Usaha, do'a, yakin dan kerja keras. Serta tulus dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Magnet Keindahan, Warisan Budaya Semarang

19 Maret 2014   23:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:44 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_316192" align="aligncenter" width="448" caption="Beberapa bangunan memang tidak tersentuh tangan renovasi"]

13952068251060703236
13952068251060703236
[/caption]

Sebuah terowongan yang konon katanya dulu berfungsi untuk menyejukkan ruangan di atasnya dan tempat penyimpanan air bersih tetapi kemudian beralih fungsi menjadi penjara bawah tanah dikala pendudukan Jepang. Beberapa ruangan bawah tanah di bagi menjadi berbagai macam penjara untuk tahanan Jepang. Bahkan ada sebuah penjara khusus untuk “Memenggal” kepala para tahanan.

[caption id="attachment_316235" align="aligncenter" width="467" caption="Melihat lebih jauh Lawang Sewu bawah tanah"]

13952201321680273618
13952201321680273618
[/caption]

[caption id="attachment_316200" align="aligncenter" width="448" caption="Seribu pintu yang melambangkan citra Lawang Sewu "]

13952095572033890454
13952095572033890454
[/caption]

6. Curug Lawe

Sebuah air terjun nan elok yang bersemayam di kaki Gunung Ungaran. Dapat ditempuh dari Halte Alun-Alun Ungaran ± 20 menit untuk menuju Pos terakhir kendaraan (motor / mobil). Setelah itu jalur dengan bebatuan dan tanah merah akan menemani tracking selama 1 jam  menuju Curug Lawe.

Dinamakan Curug Lawe karena konon jumlah air terjun yang ada, baik dari yang terbesar hingga yang terkecil berjumlah 25 buah yang dalam bahasa jawa disebut Selawe. Pendapat lain mengatakan air terjun yang jatuh dari tebing curam itu terlihat bagai benang-benang putih, yang dalam bahasa jawa disebut Lawe. Terlepas dari sejarah penamaannya, Curug Lawe adalah si Cantik yang menggoda di Kaki  Gunung Ungaran .

[caption id="attachment_316201" align="aligncenter" width="448" caption="Perkebunan cengkeh kiri dan kanan menghiasi jalur perdana"]

1395209678518429761
1395209678518429761
[/caption]

[caption id="attachment_316221" align="aligncenter" width="435" caption="Jembatan untuk membantu irigasi perkebunan"]

13952148551639205477
13952148551639205477
[/caption]

[caption id="attachment_316217" align="aligncenter" width="466" caption="Si Curug Lawe nan menawan "]

13952144542115398124
13952144542115398124
[/caption]

[caption id="attachment_316228" align="aligncenter" width="490" caption="Semoga kelak, pesonamu kan terus terjaga"]

13952173211497510648
13952173211497510648
[/caption]

Begitulah Semarang, tidak hanya kaya akan wisata budaya serta kearifan lokal. Tetapi tradisi budaya yang melekat wajib disajikan sebagai magnet keindahan akan alam ciptaan Tuhan yang wajib dijaga dan dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun