[caption id="attachment_316192" align="aligncenter" width="448" caption="Beberapa bangunan memang tidak tersentuh tangan renovasi"]
Sebuah terowongan yang konon katanya dulu berfungsi untuk menyejukkan ruangan di atasnya dan tempat penyimpanan air bersih tetapi kemudian beralih fungsi menjadi penjara bawah tanah dikala pendudukan Jepang. Beberapa ruangan bawah tanah di bagi menjadi berbagai macam penjara untuk tahanan Jepang. Bahkan ada sebuah penjara khusus untuk “Memenggal” kepala para tahanan.
[caption id="attachment_316235" align="aligncenter" width="467" caption="Melihat lebih jauh Lawang Sewu bawah tanah"]
[caption id="attachment_316200" align="aligncenter" width="448" caption="Seribu pintu yang melambangkan citra Lawang Sewu "]
6. Curug Lawe
Sebuah air terjun nan elok yang bersemayam di kaki Gunung Ungaran. Dapat ditempuh dari Halte Alun-Alun Ungaran ± 20 menit untuk menuju Pos terakhir kendaraan (motor / mobil). Setelah itu jalur dengan bebatuan dan tanah merah akan menemani tracking selama 1 jam menuju Curug Lawe.
Dinamakan Curug Lawe karena konon jumlah air terjun yang ada, baik dari yang terbesar hingga yang terkecil berjumlah 25 buah yang dalam bahasa jawa disebut Selawe. Pendapat lain mengatakan air terjun yang jatuh dari tebing curam itu terlihat bagai benang-benang putih, yang dalam bahasa jawa disebut Lawe. Terlepas dari sejarah penamaannya, Curug Lawe adalah si Cantik yang menggoda di Kaki Gunung Ungaran .
[caption id="attachment_316201" align="aligncenter" width="448" caption="Perkebunan cengkeh kiri dan kanan menghiasi jalur perdana"]
[caption id="attachment_316221" align="aligncenter" width="435" caption="Jembatan untuk membantu irigasi perkebunan"]
[caption id="attachment_316217" align="aligncenter" width="466" caption="Si Curug Lawe nan menawan "]
[caption id="attachment_316228" align="aligncenter" width="490" caption="Semoga kelak, pesonamu kan terus terjaga"]
Begitulah Semarang, tidak hanya kaya akan wisata budaya serta kearifan lokal. Tetapi tradisi budaya yang melekat wajib disajikan sebagai magnet keindahan akan alam ciptaan Tuhan yang wajib dijaga dan dilestarikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H