[caption id="attachment_329723" align="aligncenter" width="412" caption="Kantor Lurah Pulau Panggang "][/caption]
Part II
Part I sebelumnya disini
Setelah menikmati ikan goreng dan semangkok sayur asem sebagai menu makan siang di Pramuka hari ini , saya segera kembali ke Dermaga Utama Pulau Pramuka . Tujuannya kali ini adalah untuk blusukan ke pulau-pulau terdekat. Setelah bertanya pada seorang bapak yang sedang menyeduh minumannya akhirnya saya diarahkan kesebuah perahu kecil yang siap berangkat atau yang biasa dikenal dengan ojek perahu. “ Tunggu Pak !!!” teriak saya sambil berlari kecil melambai ke ojek perahu bewarna hijau tersebut sebelum si ojek benar-benar meninggalkan dermaga.
Ojek perahu ini beroperasi untuk mengantar jemput penumpang dari dan ke Pulau Pramuka - Pulau Panggang - Pulau Karya dan Nusa Resto serta pulau-pulau lain sekitarnya dengan tarif 3.000 rupiah sekali jalan. Dengan kapasitas penumpang yang tak sampai 20 orang dan menjadi moda transportasi utama antar pulau terdekat,ojek perahu ini setia beroperasi setiap harinya melayani para penumpang sampai dengan pukul 5 sore.
Tak terasa ± 5 menit berlalu ojek tampak akan merapat disalah satu pulau, dari kejauhan genteng-genteng rapat pulau tersebut menarik perhatian saya . Ternyata pulau itu adalah Pulau Panggang.
[caption id="attachment_329724" align="aligncenter" width="412" caption="Ojek Perahu siap merapat ke Pulau Panggang "]
[caption id="attachment_329725" align="aligncenter" width="407" caption="Dermaga Pulau Panggang menyambut "]
Pulau Panggang merupakan salah satu pulau terpadat penduduk di gugusan Kepulauan Seribu. Gambaran awal saya menginjakkan kaki di pulau ini bak rumah-rumah sempit dan mungil di gang-gang perkotaan kota Jakarta. Itulah Pulau Panggang yang identik dengan kerumunan rumah-rumah dan peduduk satu sama lain. Ketidakseimbangan ini membuat berbagai factor negative menghampiri Pulau Panggang. Seperti jumlah penduduk yang sangat banyak tidak sepadan dengan luas wilayahnya sehingga berdampak ke berbagai hal misalnya pencemaran lingkungan/air laut, sempit/rapatnya antar rumah penduduk, lingkungan (sampah) yang kurang perhatian dan lain sebagainya . Pulau yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian utama sebagai nelayan ini tidak hanya menggambarkan kesan lingkungan yang sempit tetapi juga menyimpan suatu misteri yang dikenal dengan kisah seorang pendekar Darah Putih ( julukan untuk seseorang yang mempunyai akhlak baik dan dermawan ). Tak ayal setelah sampai di Pulau Panggang saya segera mencari tau dan mendengar penuturan dari masyarakat sekitar tentang kisah ini dan juga berkunjung ke makam keramat Darah Putih .
[caption id="attachment_329728" align="aligncenter" width="412" caption="Keindahan lain pun ditawarkan di Pulau Panggang "]
[caption id="attachment_329732" align="aligncenter" width="412" caption="Puskesmas Kelurahan Pulau Panggang "]
Untuk meng-explore lebih jauh pulau ini salah satu cara hanya dengan berjalan kaki karena di Pulau Panggang tidak terdapat penyewaan sepeda bahkan homestay / penginapan pun tidak tersedia. Walaupun demikian, Pulau Panggang selalu menjadi kawan setia bagi Pulau Pramuka terutama pada masa-masa liburan seperti lebaran dan tahun baru. Pada waktu liburan hign season tersebut Pulau Panggang siap menampung luapan pengunjung yang berwisata ke Pulau Pramuka, menjadikan rumah – rumah penduduk Pulau Panggang sebagai homestay dadakan.
Satu-satunya jenjang pendidikan di Pulau Panggang adalah SDN PULAU PANGGANG 01 PAGI. Untuk pendidikan SMP dan SMA para pelajar melanjutkan dunia pendidikan mereka di Pulau Pramuka. Dan untuk tingkat bangku perkuliahan, tentunya mereka para pencari ilmu akan melanjutkan ke berbagai fakultas tinggi di Ibukota Jakarta. Menjadi anak pulau tidak membuat mereka semerta-merta mengikuti jejak para orang tua mereka yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan ataupun ibu rumah tangga. Banyak dari para putra-putri pulau memiliki rasa kesadaran tinggi akan sebuah ilmu dalam dunia pendidikan. Menempuh perjalanan lautpun tidak menjadi masalah bagi mereka untuk bertemu dengan ilmu-ilmu baru dengan harapan menjadi kebanggaan bagi keluarga.
[caption id="attachment_329733" align="aligncenter" width="412" caption="Bocah-bocah yang menemani saya meng-explore pulaunya"]
Persis di depan dermaga Pulau Panggang tampak sebuah pulau lain yang saling berhadapan. Yaitu Pulau Karya atau yang dahulunya dinamakan dengan Pulau Cina. Setelah pemerintahan Ahok (Basuki Thahaja Purnama , menjabat wakil gubernur DKI Jakarta) nama pulau ini kembali berganti dan diresmikan dengan nama baru menjadi Pulau Tanjung Cina .Di Pulau Karya pengunjung bisa menikmati keindahan pasir putih yang bersih dengan tekstur yang lembut. Jadi, jika mengunjungi Pulau Panggang sempatkanlah mampir sekalian ke Pulau Karya.
[caption id="attachment_329735" align="aligncenter" width="412" caption="Potret sekilas rumah-rumah warga Pulau Panggang "]
[caption id="attachment_329737" align="aligncenter" width="412" caption="Menelusuri keindahan di belakang Kantor Lurah Pulau Panggang "]
Sore hari sebelum beranjak kembali ke Pulau Pramuka saya terlebih dahulu meminta ojek perahu untuk merapat ke sebuah resto yang bertengger indah menjorok ke laut. Sebuah resto yang menyediakan beraneka ragam makanan laut segar dengan olahan yang membuat perut serasa tak sabar ingin mencicipinya. Dikelilingi oleh lautan biru dan ditemani sembari angin sepoi-sepoi serta menu makanan yang 100 persen olahan kekayaan laut, patutlah Nusa Resto menjadi sebuah resto yang akan merogoh kocek para pelanggan.
[caption id="attachment_329738" align="aligncenter" width="412" caption="Nusa Resto bertengger indah di lautan "]
[caption id="attachment_329740" align="aligncenter" width="412" caption="Speed boat wisatawan yang berkunjung "]
Tapi tenang, harga yang ditawarkan tersebut nantinya akan terbayar setelah menu pilihan yang dipesan terhidang dengan menggiurkannya di depan meja makan. Berbagai menu seafood udang, ikan kakap, kerapu, bandeng, bawal dan banyak lainnya di Nusa Resto dapat diolah sesuai permintaan pelanggan. Untuk menu andalan harga pun ikut beragam, misalnya untuk 1 porsi menu seafood udang dihargai 70-75rb/porsi, untuk ikan kakap 110-125 rb/porsi, kerapu 45rb/ons dan ikan bawal 145-155rb /porsi. Hhhhm, alangkah amboinya menyantap menu kesukaan ditemani liuh-lirih angin laut dan hamparan pemandangan indah yang memanjakan mata.
Tidak hanya sebagai tempat untuk mengisi stamina perut, tetapi di Nusa Resto kita dapat menyaksikan secara langsung tempat penangkaran ikan hiu. Tapi jangan berharap bisa bermain ria dengan si hiu-hiu tersebut seperti di Karimun Jawa, penangkaran hiu disini pengunjung hanya bisa menyaksikan dari atas keceriaan para ikan hiu yang berenang sesama kawannya dipenangkaran.
[caption id="attachment_329741" align="aligncenter" width="412" caption="Mangrove yang dibudidayakan di kawasan Nusa Resto "]