Mohon tunggu...
Wilda Hikmalia
Wilda Hikmalia Mohon Tunggu... Administrasi -

Usaha, do'a, yakin dan kerja keras. Serta tulus dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Taman Nasional Alas Purwo

13 Januari 2015   16:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_364263" align="aligncenter" width="411" caption="Gerbang masuk Taman Nasional Alas Purwo"][/caption]

Dia adalah kabupaten terluas di Jawa Timur.

Dikelilingi oleh pengunungan yang menjulang tinggi.

Dia juga merupakan surga bagi para pecinta surfing dunia.

Dia pun kaya akan lebih dari dua taman nasional dalam lingkarnya.

Serta tak ketinggalan, kearifan lokal masyarakatnya kental akan kekayaan budaya yang dia miliki.

Ya .. dialah yang tersebut bernama “The Sunrise of Java.”

---

Aku berkesempatan bertegur sapa dengan alamnya di 27-31 Desember 2014 kemarin. Setelah sebelumnya memulai perjalanan 2 hari dari Jakarta menggunakan (lagi-lagi) transportasi massal Kereta Api Indonesia (KAI). Kembali st. Pasar Senen menjadi awal permulaan long trip kali ini dengan menggunakan Kereta Kertajaya Rp 55.000,- dari St. Pasar Senen – St. Pasar Turi. Dilanjutkan Kereta Sri Tanjung Rp 50.000,- dari St. Surabaya Gubeng – St. Kalisetail.

Meskipun berdekatan langsung dengan salah satu pulau tersohor di Indonesia, yang menjadi incaran para pelancong internasional, tidak membuat Banyuwangi mati gaya menunjukkan pesonanya pada mata para pecinta keindahan. Berbagai panorama itupun ; gunung, laut, hutan, budaya terkemas dan terbentang mengelilingi Banyuwangi yang tentunya tidak akan dapat hitungan hari untuk dapat menjamah keseluruhan luapan ciptaan Tuhan itu. Cuplikan inti tempat-tempat kece itu akan saya sajikan secara apik untuk para traveller, dan semoga segera jua hendaknya menjejakkan kaki disana demi terus meningkatkan dan membantu mengembangkan pariwisata Indonesia, baik dikancah negri sendiri maupun memperkenalkannya ke dunia, betapa indahnya negeri pertiwi ini.

[caption id="attachment_364264" align="aligncenter" width="412" caption="Pepohonan meranggas yang menjulang tinggi di TNAP"]

1421115469642307769
1421115469642307769
[/caption]

Sabtu, 27 Desember 2014

Perjalanan jam 8 pagi itu membelah sambutan pagi dari Kota Genteng menuju wilayah pantai selatan di Kecamatan Tegaldimo dan Kecamatan Purwoharjo. Mengunjungi Taman Nasional terbesar di Jawa Timur yang didominasi dengan keberagaman flora dan fauna khas di tanah ini. Seperti kebanyakan taman nasional yang tersebar di Indonesia, untuk mencapai titik inti Alas Purwo jalanan yang dilalui tentunya jalan “butut” yang dibutuhkan keahlian dalam mengendarai kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Permulaan taman nasional akan dijumpai pepohonan meranggas yang menjulang tinggi, dan memiliki keunikan tersendiri yang dijamin hanya bisa ditemui di kawasan ini.

[caption id="attachment_364265" align="aligncenter" width="412" caption="Jalan masuk menuju TNAP"]

1421115657200320948
1421115657200320948
[/caption]

Untuk memasuki kawasan Taman Nasional Alas Purwo, para pengunjung dikenakan tarif 5.000 rupiah. Kemudian sebuah plang besar bertuliskan “SELAMAT DATANG DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO” , siap menyilakan para pelancong. Satu lagi mungkin yang tidak akn terlupa jika bertandang kesini, Alas Purwo adalah tempat yang kental akan sisi mistisnya. Berbagai aura horor, mungkin bisa dirasakan bagi sebagian orang yang memang dapat berinteraksi dengan dunia “luar”. Tetapi, dibalik sisi keangkerannya itu Alas Purwo tetaplah menyimpan sejuta keindahan yang tak bisa diragukan lagi pesonanya.

[caption id="attachment_364266" align="aligncenter" width="412" caption="Rimbun pepohonan menghiasi jalanan"]

1421115770912212262
1421115770912212262
[/caption]

Situs Kawitan

Situs yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit ini, terletak di tengah-tengah hutan Alas Purwo dan menjadi tempat persinggahan pertama setelah memasuki kawasan hutan lebat ini. Berhenti sejenak sembari mengamati lokasi sekitar tempat ibadah umat hindu ini serta sesekali monyet liar berkeliaran dan menyambangi. Pura ini terbuka untuk umum, bagi yang tidak sembahyang dapat menyaksikan kesakralan ibadah disini dengan catatan tetap memperhatikan kesopanan dan menghormati para pesembahyang yang sedang melakukan ibadah.

[caption id="attachment_364267" align="aligncenter" width="412" caption="Situs Kawitan dikelilingi hutan rimbun TNAP"]

14211158911983211864
14211158911983211864
[/caption]

[caption id="attachment_364268" align="aligncenter" width="412" caption="Suasana di dalam lokasi utama "]

1421115976182455678
1421115976182455678
[/caption]

Padang Rumput Sadengan

Penunjuk wisata objek yang jelas dan rapi, jalanan yang dihiasi pepohonan kiri-kanan, sangat elok memanjakan mata dan memudahkan untuk menjaukau dari satu lokasi ke lokasi berikutnya.

Selanjutnya persinggahan adalah sebuah savana seluas 80 hektar yang hijau terbentang sebagai tempat tinggal berbagai satwa seperti Banteng, Rusa, Ajag, Kijang, Babi Hutan dan banyak lainnya. Disini juga terdapat sebuah pos 3 lantai pemantau satwa, dan tentunya juga dibuka untuk para pengunjung yang ingin mengarahkan pandangan ke padang lepas atau hanya sekadar mengabadikan gambar di sadengan ini.

[caption id="attachment_364269" align="aligncenter" width="412" caption="Savana hijau terbentang luas "]

1421116079191728141
1421116079191728141
[/caption]

[caption id="attachment_364270" align="aligncenter" width="412" caption="Satwa Sadengan dalam kelompoknya"]

1421116153162213824
1421116153162213824
[/caption]

Pantai Plengkung – G-Land

Inilah dia icon yang membuat nama Taman Nasional Alas Purwo melambung. Sebuah surga bagi para surfer dunia untuk mencicipi ombak tinggi rancak yang ditawarkan oleh Plengkung. Mencapai lokasi ini tidak semudah yang dibayangkan, tetapi para pengunjung harus menggunakan kendaraan/jeep tersendiri yang sudah disediakan oleh pengelola seharga Rp 250.000,- /mobil-return. Tarif ini sesuai dengan medan yang akan dilalui menuju G-Land yang menantang.

Surga yang berlokasi di tenggara Pulau Jawa ini, konon dulunya ditemukan oleh para surfer yang berasal dari Amerika Serikat dalam sebuah ekspedisi. Pantai berombak besar dan berkecepatan tinggi ini, akan banyak dibanjiri surfers pada bulan April-September setiap tahunnya karena dimasa seminggu setelah bulan purnama dan atau bulan baru itulah gelombang tinggi akan terjadi bahkan ombak bisa mencapai 6-8 meter. Woow… sesuatu yang sungguh fantastic bila bisa menyaksikan atraksi para surfer dari berbagai belahan dunia melakukan olahraga surfing di pantai yang pernah dilanda tsunami pada tahun 1994 ini.

[caption id="attachment_364271" align="aligncenter" width="412" caption="Segera memasuki Plengkung Beach"]

1421116250896566172
1421116250896566172
[/caption]

[caption id="attachment_364272" align="aligncenter" width="431" caption="Ombak kecil G-Land dikejauhan"]

14211163591150985049
14211163591150985049
[/caption]

[caption id="attachment_364273" align="aligncenter" width="416" caption="Sisi lain ketenangan Plengkung"]

14211164381260123302
14211164381260123302
[/caption]

Sunglon Beach

Penutup hari pertama jelajah Banyuwangi, sebenarnya adalah pantai Trianggulasi. Tapi berhubung dipantai tersebut sedang diadakan kegiatan keagaamaan dan ditutup untuk umum akhirnya menepilah kaki ini di sebuah pantai yang masih dalam kawasan Alas Purwo, yaitu Pantai Sunglon. Sebenarnya banyak jajaran pantai disepanjang Kawasan Taman Nasional Alas Purwo ini, terutama untuk dapat menyaksikan matahari terbenam di sore hari. Salah satunya Trianggulasi yang sudah cukup terkenal. Namun, Sunglon tidak kalah cantik dari tetangganya. Petang masih dapat menampakkan keelokannya dengan sempurna dihari pertama saya jelajah Banyuwangi.

[caption id="attachment_364275" align="aligncenter" width="412" caption="Sunset Sunglon yang tidak kalah cantik"]

14211165391245475378
14211165391245475378
[/caption]

[caption id="attachment_364277" align="aligncenter" width="412" caption="Desiran ombak ditemani kemilau semburan jingga"]

14211166162113402704
14211166162113402704
[/caption]

Baru hari pertama, tetapi mata saya sudah disuguhkan oleh decak kagum akan puitis-puitis lukisan Tuhan yang tertanam di negri Banyuwangi ini. Empat hari kedepan, masih banyak lagi lokasi-lokasi menawan yang akan saya sibak dan bagikan kepada khalayak ramai sebagai tanda syukur saya terlahir dinegri yang permai ini.

[caption id="attachment_364279" align="aligncenter" width="412" caption="Sunglon Beach - Alas Purwo National Park"]

14211167031003103886
14211167031003103886
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun