Mohon tunggu...
Wilda Hikmalia
Wilda Hikmalia Mohon Tunggu... Administrasi -

Usaha, do'a, yakin dan kerja keras. Serta tulus dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jelajahilah Banyuwangi, Kau Pasti Ingin Kembali!

13 Februari 2015   16:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:16 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_368554" align="aligncenter" width="412" caption="Patung Gandrung (tarian khas Banyuwangi)-Watu Dodol"][/caption]

Dia adalah kabupaten terluas di Jawa Timur, dikelilingi oleh pengunungan yang menjulang tinggi.

Dia juga merupakan surga bagi para pecinta surfing dunia.

Dia pun kaya akan lebih dari dua taman nasional dalam lingkarnya.

Serta tak ketinggalan, kearifan lokal masyarakatnya kental akan kekayaan budaya yang dia miliki.

Ya .. dialah yang tersebut bernama “The Sunrise of Java.”

---

Meskipun berdekatan langsung dengan salah satu pulau tersohor di Indonesia, yang menjadi incaran para pelancong dunia, tidak membuat Banyuwangi mati gaya menunjukkan pesonanya pada mata para pecinta keindahan. Berbagai panorama itupun ; gunung, laut, hutan, budaya, terkemas dan terbentang mengelilingi Banyuwangi yang tentunya tidak akan dapat hitungan hari untuk dapat menjamah keseluruhan luapan ciptaan Tuhan yang bersemayam di sana.

Saya akhirnya berkesempatan langsung bertegur sapa dengan alamnya di 27-31 Desember 2014 kemarin setelah satu tahun menyusun rencana perjalanan.Cuplikan inti tempat-tempat kece itu akan saya sajikan secara apik untuk para traveller umumnya dan kepada kompasianer khususnya. Semoga segera jua hendaknya menjejakkan kaki di Banyuwangi demi terus meningkatkan dan membantu mengembangkan pariwisata Indonesia, baik dikancah negeri sendiri maupun memperkenalkannya ke mata dunia, betapa indahnya negeri pertiwi ini.

Lalu, apa saja sih yang ada di Banyuwangi?

Let’s check it out …………..

[caption id="attachment_368555" align="aligncenter" width="412" caption="Jalan masuk menuju TNAP"]

14237897711547064601
14237897711547064601
[/caption]

[caption id="attachment_368556" align="aligncenter" width="412" caption="Rimbun pepohonan menghiasi jalanan TNAP"]

1423789821196472773
1423789821196472773
[/caption]

I. Taman Nasional Alas Purwo

Ini dia Taman Nasional pertama yang akan saya kenalkan kepada anda semua. Dengan tarif 5.000 rupiah para pelancong akan banyak disuguhi berbagai macam pilihan wisata di lokasi yang kental akan aura mistis ini. Apa saja itu? Mari kita intip

Situs Kawitan

Situs yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit ini, terletak di tengah-tengah hutan Alas Purwo dan menjadi tempat persinggahan pertama setelah memasuki kawasan hutan lebat ini. Pura ini terbuka untuk umum, bagi yang tidak sembahyang dapat menyaksikan kesakralan ibadah disini dengan catatan tetap memperhatikan kesopanan dan menghormati para pesembahyang yang sedang melakukan ibadah.

[caption id="attachment_368557" align="aligncenter" width="412" caption="Situs Kawitan dikelilingi hutan rimbun TNAP"]

1423789886489870286
1423789886489870286
[/caption]

[caption id="attachment_368558" align="aligncenter" width="412" caption="Suasana di dalam lokasi utama "]

1423789931790271381
1423789931790271381
[/caption]

Padang Rumput Sadengan

Persinggahan selanjutnya adalah sebuah savana seluas 80 hektar yang hijau terbentang sebagai tempat tinggal berbagai satwa seperti Banteng, Rusa, Ajag, Kijang, Babi Hutan dan banyak lainnya. Disini juga terdapat sebuah pos 3 lantai pemantau satwa, dan tentunya juga dibuka untuk para pengunjung yang ingin mengarahkan pandangan ke padang lepas atau hanya sekadar mengabadikan gambar di sadengan ini.

[caption id="attachment_368559" align="aligncenter" width="412" caption="Satwa Sadengan dalam kelompoknya"]

14237899901458074835
14237899901458074835
[/caption]

[caption id="attachment_368560" align="aligncenter" width="453" caption="Savana hijau terbentang luas"]

1423790050363605870
1423790050363605870
[/caption]

Pantai Plengkung – G-Land

Nah, ini dia si icon yang membuat nama Taman Nasional Alas Purwo melambung. Sebuah surga bagi para surfer dunia untuk mencicipi ombak tinggi rancak yang ditawarkan oleh Plengkung. Mencapai lokasi ini tidak semudah yang dibayangkan, tetapi para pengunjung harus menggunakan kendaraan/jeep tersendiri yang sudah disediakan oleh pengelola seharga Rp 250.000,- /mobil-return. Tarif ini sesuai dengan medan yang akan dilalui menuju G-Land yang menantang.

Surga yang berlokasi di tenggara Pulau Jawa ini, konon dulunya ditemukan oleh para surfer yang berasal dari Amerika Serikat dalam sebuah ekspedisi. Pantai berombak besar dan berkecepatan tinggi ini, akan banyak dibanjiri surfers pada bulan April-September setiap tahunnya karena dimasa seminggu setelah bulan purnama dan atau bulan baru itulah gelombang tinggi akan terjadi bahkan ombak bisa mencapai 6-8 meter. Woow… sesuatu yang sungguh fantastic bila bisa menyaksikan atraksi para surfer dari berbagai belahan dunia melakukan olahraga surfing di pantai yang pernah dilanda tsunami pada tahun 1994 ini.

[caption id="attachment_368561" align="aligncenter" width="412" caption="Segera memasuki Plengkung Beach"]

14237901271321280042
14237901271321280042
[/caption]

[caption id="attachment_368563" align="aligncenter" width="431" caption="Ombak kecil G-Land dikejauhan"]

1423790165946658810
1423790165946658810
[/caption]

[caption id="attachment_368564" align="aligncenter" width="426" caption="Sisi lain ketenangan Plengkung"]

14237902141725676580
14237902141725676580
[/caption]

Sunglon Beach

Awalnya pantai ini tidak termasuk kedalam destinasi saya bertandang ke Banyuwangi. Tapi berhubung pantai tetangganya, Trianggulasi sedang tidak dibuka untuk umum alias sedang ada acara keagamaan. Jadilah pantai ini menjadi obat penawar luka dihati.Sebenarnya banyak jajaran pantai disepanjang Kawasan Taman Nasional Alas Purwo ini, terutama untuk dapat menyaksikan matahari terbenam di sore hari. Eits , tentunya Sunglon tidak kalah menawan dalam adu keelokan matahari petang.

[caption id="attachment_368565" align="aligncenter" width="418" caption="Desiran ombak ditemani kemilau semburan jingga"]

14237902591947155134
14237902591947155134
[/caption]

[caption id="attachment_368566" align="aligncenter" width="412" caption="Sunset Sunglon yang tidak kalah cantik"]

14237903041607927835
14237903041607927835
[/caption]

II. Taman Nasional Meru Betiri

Apa ? Taman nasional lagi?

Ya iya donk, kan diawal sudah dikata “kalo ini punya tempat lebih dari dua” Taman Nasional .

Trus, bedanya Meru Betiri sama Alas Purwo?

Oh, jelas beda. Kalau di Alas Purwo banyak pohon-pohon tingginya sedangkan kalau di Meru Betiri, juga ada sih, tapi nuansanya beda bro.

Beda gemana?

Makanya jangan banyak tanya dulu. Ini nih jagoan-jagoannya Meru Betiri.

[caption id="attachment_368567" align="aligncenter" width="412" caption="Jalan asri menjelang pintu masuk Taman Nasional Meru Betiri"]

14237903561347911132
14237903561347911132
[/caption]

Green Bay – Teluk Hijau

Ah, pemborosan kata tuh. Green Bay ya pastinya Teluk Hijau lah.

Haa haa … Tenang-tenang. Disebagian traveler ada yang suka menyebut tempat ini Telok Ijo tapi ada juga yang menyebutnya dalam bahasa inggris tersebut. Ya mungkin, biar kece ajah di english-english kan sikit hee hee.

Menuju Teluk Hijau, tarif masuk terlebih dahulu diserahkan menjelang gerbang taman nasional seharga 7.500. Selanjutnya trekking akan siap menanti setelah dari parkiran terakhir kendaraan.

Air laut yang identik berwarna hijau dengan pasir putih yang mempesona, membuat objek yang satu ini selalu ramai didatangi oleh para penikmat alam terutama dihari libur panjang atau weekend. Mencapai lokasi inipun ada 2 cara; menggunakan perahu dari Pantai Rajegwesi atau melalui jalur trekking turunan 45-60 menit dengan kemiringan ± 60˚ dan kecepatan yang sesuai dengan kondisi medan dan tenaga. Dua opsi ini memiliki tantangan tersendiri.

[caption id="attachment_368568" align="aligncenter" width="412" caption="Green Bay yang identik dengan hijau airnya"]

1423790408762078085
1423790408762078085
[/caption]

[caption id="attachment_368569" align="aligncenter" width="412" caption="Bersama teman seperjalanan"]

14237904421472621488
14237904421472621488
[/caption]

[caption id="attachment_368570" align="aligncenter" width="418" caption="Teluk Hijau nan menawan"]

14237904791126818368
14237904791126818368
[/caption]

Setelah melewati tantangan track, pengunjung tidak langsung sampai di Teluk Hijau. Tetapi terlebih dahulu akan melewatkan sebuah objek lagi yang bernama Pantai Batu. Lokasi ini cukup unik dan sangat sesuai dengan namanya. Pantai yang didominasi 100% bebatuan.

[caption id="attachment_368571" align="aligncenter" width="412" caption="Pantai Batu yang didominasi 100% bebatuan"]

1423790529447133482
1423790529447133482
[/caption]

[caption id="attachment_368572" align="aligncenter" width="412" caption="Menjelang Green Bay"]

14237905601639699348
14237905601639699348
[/caption]

Teluk Hijau tidak hanya menawarkan keindahan pantainya yang apik, tapi disisi kanan pantai ini ada sebuah air terjun tawar setinggi 8 meter yang menjadi perpaduan lain bagi para beach lovers.

[caption id="attachment_368573" align="aligncenter" width="425" caption="Air terjun disisi kanan"]

142379060494746857
142379060494746857
[/caption]

Gemana, kece badai kan ?

Jujur ya, Green Bay dan Plengkung inilah yang awalnya membuat saya tertarik untuk menjejakkan kaki di negri festival ini.

Lanjut ke destinasi berikutnya?

Oke ….. Meluncur

Pantai Mustika

Hari kedua eksplorasi tujuan target sunset sore ini adalah Pantai Pulau Merah. Tapi sebelum beranjak senja ke lokasi tersebut, mampirlah saya terlebih dahulu ke Dusun Pancer Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran. Pantai ini cukup eksotis dan nyaman dikunjungi sore hari. Liukan pohon kelapa, ombak kecil yang sesekali menyapu bibir pantai dan ketenangan yang tak terhingga dapat memanjakan diri bermain air dengan riang di pantai Mustika ini.

[caption id="attachment_368574" align="aligncenter" width="412" caption="Pantai mustika Dusun Pancer Desa Sumberagung "]

1423790678650086121
1423790678650086121
[/caption]

[caption id="attachment_368575" align="aligncenter" width="412" caption="Ombak Pantai Mustika yang cocok bermain dengannya"]

14237907121642217180
14237907121642217180
[/caption]

Pantai Pulau Merah

Nah, ini pulau pernah menjadi saksi sejarah penyelenggaraan lomba balap sepeda yang diadakan oleh Pemkab Banyuwangi demi memperkenalkan wisata ini ke dunia internasional melalui sebuah acara yang bertajuk “Banyuwangi Tour de Ijen” yang diselenggarakan pada tahun 2012 lalu. Pantai yang mana terdapat sebuah bukit bertanah merah diseberangnya dengan ketinggian 200m dapat dijangkau dengan berjalan kaki ketika air laut sedang surut. Pun penamaan lokasi wisata yang satu ini, berdasarkan icon yang ditawarkan di pantai ini. Tidak hanya itu, Pulo Merah juga memiliki ombak yang cukup bagus dan dicari-cari oleh para peselancar dengan ketinggian 3-5 meter. Dengan ombak menawan yang ditawarkan, Pulo Merah tidak hanya menarik bagi para surver profesional, tetapi peselancar amatirpun dapat mengasah kemampuan mereka di ombak sedang ini. Tak ayal, sore ini saya dapat menyaksikan atraksi-atraksi kecil beberapa bocah yang sedang bermain ombak dengan papan selancar mereka. Lagi-lagi melihat potensi ini, pemerintah setempat tidak tinggal diam. Seolah melihat “gundukan” besar wisata di depan mata untuk pulau ini, pada tahun 2013 kembali diadakan event bertajuk internasional di Pantai Merah ini dengan peserta dari 15 negara yang bertema “Banyuwangi International Surf Competition 2013”.

[caption id="attachment_368576" align="aligncenter" width="412" caption="Bukit Pantai Pulau Merah"]

1423790757959553218
1423790757959553218
[/caption]

[caption id="attachment_368577" align="aligncenter" width="412" caption="Atraksi bocah bermain ombak dengan papan selancarnya"]

1423790804515634353
1423790804515634353
[/caption]

Pegemana ? Belom puas toh?

Ini baru hari ke dua eksplorasi loh, tapi surganya Banyuwangi sudah banyak mencuat membuat mata terkagum-kagum.

Berikutnya ………………… masih tentang sebuah taman ……………..

III.Cagar Alam Taman Wisata Ijen

Yang ini saya yakin mungkin sudah banyak yang tahu dan familiar dengan namanya. Sebuah gunung berapi aktif dengan ketinggian 2.443 mdpl yang memiliki kawah asam di puncaknya dengan tinggi 2.368 mdpl. Selain menawarkan puncak dan kawah belerangnya, Ijen juga menjadi sumber mata pencaharian bagi para penambang belerang yang hilir-mudik mencari nafkah di kawah yang statusnya masih aktif ini.

Puncak maupun Kawah Ijen, sudah memiliki jam terbang tinggi yang menarik berbagai kalangan wisatawan, terutama mancanegara. Jadi, jangan heran saat trekking di dini hari jam 1-3 pagi akan banyak ditemukan bule-bule pada setiap pos pendakian demi menyaksikan jagoan Ijen yaitu Blue Fire. Meskipun gunung yang tergolong masih sering beraktivitas, tapi Ijen sungguh tak pernah sepi pendatang.

Stamina dan fisik yang kuat, juga harus diperhatikan jika memutuskan melihat secara langsung pesona kawah kemilau hijau toska ini di pagi maupun siang hari. Karena jalur trekking yang cukup menatang dan sirkulasi udara pernapasan yang tentu juga sangat perlu diperhatikan.

[caption id="attachment_368578" align="aligncenter" width="412" caption="Puncak Ijen berbalut kabut putih "]

14237908941426352928
14237908941426352928
[/caption]

[caption id="attachment_368579" align="aligncenter" width="412" caption="Hijau Kawah Ijen yang memukau mata"]

1423790930346589909
1423790930346589909
[/caption]

Guest House Belanda Jampit

Jampit? Dimana itu?

Tenang …. Ga usah kerut kening gitu dah :D

Mungkin banyak yang belum tahu, bahkan namanya pun masih asing ditelinga. Jampit yang identik dengan perkebuhan (Kebun Kalisat dan Jampit PTP Nusantara XII) ini menyimpan suguhan alam yang masih sangat alami bahkan ketentraman warga sekitar dapat dengan elok dinikmati oleh mata. Mereka hidup dalam kebersamaan bersama balutan perkebunan sekeliling yang menjadi mata pencaharian utama. Kalisat, Jampit dan Blawan dapat ditempuh dari dua arah (Bondowoso dan Banyuwangi) dan tentunya berdekatan dengan objek wisata terkenal Kawah Ijen.

[caption id="attachment_368580" align="aligncenter" width="412" caption="Guest House Belanda Jampit tampak asri"]

142379098149273509
142379098149273509
[/caption]

Wisata Agro jampit yang bernama Guest House (Rumah Belanda) ini memang cukup terpencil dan berada dalam areal Kebun Kopi Kalisat-Jampit di Sempol, Bondowoso. Selain struktur bangunan kokoh yang bergaya ala eropa dengan arsitektur yang didominasi kayu bercat hitam, halaman Rumah Belanda inipun memiliki tanah luas yang ditanami berbagai macam bunga-bunga cantik yang konon langsung didatangkan dari eropa. Tentu saja hal itu sepadan dengan cuaca/iklim Jampit yang terletak diketinggian 1.100-1.600 mdpl. Walaupun dengan terpelosoknya lokasi ini dan membutuhkan perjuangan ekstra, Guest House ini selalu ramai kedatangan tamu, terutama wisatawan mancanegara yang sering bertamu dan bermalam di Rumah Belanda ini. Sekadar melihat dan menikmati suasana sekitar, pun yang mempunyai kocek lebih bisa bermalam di Rumah Belanda ini, tapi tentunya dengan tarif harga yang cukup lumayan merogoh kantong tebal. Sayang ketika saya berkunjung Senin, 29 Desember 2014 sedang ada tamu, sehingga tidak diperkenankan melihat lebih dekat dekorasi atau bentuk bangunan didalam rumah.

Berdiri sejak tahun 1.927, rumah ini dulunya dihuni oleh sebuah keluarga Belanda yang berdiam serta ikut andil dalam pengendalian perkebunan kopi di daerah Jampit. Dengan aroma kopi arabika yang sangat kental dikawasan ini, sungguh membuat jiwa tenang apalagiditemani degan bangunan klasik, rumput hijau, kupu-kupu beterbangan disekitar bunga warna-warni.

[caption id="attachment_368581" align="aligncenter" width="412" caption="Pohon tua berumur puluhan tahun saksi Rumah Belanda"]

14237910322098212969
14237910322098212969
[/caption]

O … o… o… itu toh model Rumah Belanda jaman bahela

Nah, sekarang … saatnya .. mantai kitah .., mengelingkan badan

IV. Pulau Tabuhan

Eh, ini Pulau punya sodara Menjangan yak?

Betul sekali.

Terletak 20 km dari Kota Banyuwangi, pulau yang masuk jajaran wilayah Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo ini juga tak kalah menarik terutama pantainya yang masih alami dan sepi pengunjung karena belum terlalu tersohor kemata para pecinta alam bawah laut. Walaupun berhadapan langsung dengan Pulau Menjangan-Bali, Tabuhan cukup mampu membuat lirikan mata jatuh hati padanya.

Akses ke pulau ini dapat ditempuh dari Pantai Bangsring, yang banyak kapal-kapal penduduk menawarkan jasa menuju pulau berdasar bening ini dengan kisaran harga 450-600 ribu rupiah.

Bisa apa aja sih di sini?

Haa haa .. ya tentu banyaklah. Mau leyeh-leyeh dipinggir pantai, mau hammock-an, bikin tenda, atau main-main cantik dipinggir pantai juga bisa dan tentunya jangan lupa untuk melihat keindahaan ekosistem alam bawah lautnya dengan bersnorkling ria. Menyapa penghuni underwater Tabuhan mulai dari terumbu karang, ikan-ikan mungil dan lucu, serta penghuni bawah laut lainnya.

Tapi safety harus diperhatikan ya ketika bermain air di sini. Karena terletak persis di tengah selat Bali tak jarang arus kadang juga menjadi rintangan tersendiri. Puas bersnorkling bisa dilanjut dengan acara bakar-bakar ikan, memancing atau bahkan bisa mengelilingi pulau dengan luas sekitar 5 hektar ini.

[caption id="attachment_368582" align="aligncenter" width="412" caption="Pulau Tabuhan dikejauhan"]

1423791082871911161
1423791082871911161
[/caption]

[caption id="attachment_368583" align="aligncenter" width="412" caption="Biru langit berpadu eloknya dengan pasir dan laut Tabuhan "]

14237911251125784468
14237911251125784468
[/caption]

V. Taman Nasional Baluran

Apa, taman lagi? Ckckcck ……

Lho, tapi Baluran bukan di Banyuwangi loh .

Iya , iya … Taman Nasional yang satu ini memang termasuk ke dalam wilayah Banyuputih, Situbondo (sebelah utara Banyuwangi). Tapi tidak ada salahnya donk, jika sudah bertapak ke Banyuwangi sekaligus lanjut menghampiri padang afrika-nya Indonesia ini. Taman yang sekaligus bernama sama dengan gunung yang dimilikinya ini, mempunyai peran yang cukup penting dalam perlindungan berbagai macam satwa khususnya mamalia besar. Memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi meski dalam kondisi kering, membuat Baluran benar-benar memanjakan pengunjungnya yang sedang bak berada di belahan bumi lainnya.

[caption id="attachment_368584" align="aligncenter" width="412" caption="Lokasi Savana Bekol Baluran "]

14237912771021800267
14237912771021800267
[/caption]

[caption id="attachment_368585" align="aligncenter" width="412" caption="Afrikanya Indonesia yang menggoda mata"]

14237913181642208341
14237913181642208341
[/caption]

Namun, lagi-lagi yang identik dengan Taman Nasional di Jawa Timur, selalu ada pantai yang melengkapi keindahannya. Tak urung Baluran pun punya Pantai Bama, sebagai lokasi pemancingan, spot snorkeling atau sebagai teather bagi para monyet-monyet yang sering melalang buana mengincar para pengunjung.

So , hati-hati ya …. Yang perlu diperhatikan, JANGAN SESEKALI memberi mereka makan dengan makanan atau cemilan yang anda bawa ! Mungkin karena ulah tadilah, saya lihat monyet-monyet di Bama banyak yang nakal bahkan tidak segan-segan merampas makanan / plastic makanan para pengunjung pun sekaligus masih dalam pegangan tangan.

Ihhh … tacuuut

[caption id="attachment_368586" align="aligncenter" width="412" caption="Welcome to Bama Beach "]

1423791363616986214
1423791363616986214
[/caption]

1423791417703189441
1423791417703189441
Kawanan monyet di Pantai Bama

Ccckk cckk ckkck ….. Banyuwangi memang oce

Nah, ayo gemana?

Lima hari poolll saya jelajah Banyuwangi, masih kurang loh. Surga-surga lainnya banyak yang belum saya jamah. Tapi setidaknya, sekilas info blusukan diatas cukuplah mewakili tumpahan kecantikan dan daya pikat yang dimiliki oleh Banyuwangi.

Tempat-tempat eksotis, yang saya jamin bisa membuat mata siapapun berbinar-binar ketika menyaksikannya langsung.

Ayolah,segera atur rencana jalan-jalan anda ke bumi pertiwi yang satu ini. Indonesia itu menawan bro, bahkan lebih mempesona lagi jika dapat mendekap setiap karunia Tuhan yang ada didalamnya.

Khusus Banyuwangi, jelajah saya pasti akan berlanjut lagi. Karena pesonanya, tidak sadap kalau hanya sekali kunjungan saja.Datang untuk Kembali. Saya putuskan datang ke Banyuwangi, dan suatu saat saya pasti akan kembali.

#AyoKelilingIndonesia

#JelajahilahBanyuwangiKauPastiInginKembali

[caption id="attachment_368589" align="aligncenter" width="412" caption="Watu Dodol-Banyuwangi Jawa Timur"]

14237914721548058364
14237914721548058364
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun