Mohon tunggu...
Tahta Alfina
Tahta Alfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Seorang pecinta sastra, mendamba sunyi yang bukan sepi, menjadi serumpun bunga adalah keinginanku, menjadi versi terbaik diriku itulah caraku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selaksa Sukma

30 Juni 2022   04:07 Diperbarui: 30 Juni 2022   04:24 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berikan aku vodka, berikan aku ganja, dimana obatnya? Aku tak tahu

Malam ini, bersama dugaan dan juga kursi duduk yang terdiam menyaksikan

Kamu berdiri, disana mengulangi kejadiannya dengan nuansa yang berbeda

Aku jua tak mengerti apa maksudku apalagi maksudmu

Jujur, aku sudah tidak memerlukan penjelasan apapun.

Hanya saja aku memerlukan diriku yang utuh, yang pernah menyendiri dan belum sepenuhnya kokoh

Ya, ibaratkan saja begitu

Lalu kau runtuhkan lagi semuanya kau porak porandakan keadaan yang mulanya membaik dengan dalih

Traumaku akan sembuh dengan adanya dirimu, dan kamu bukanlah pembuat onar seperti ucapku

Sudahlah, selesai... itu kamu dia hanya masa lalu

Aku menyelesaikan semuanya meskipun damai itu amatlah sulit ketika keadaan terus menggaliku menengok ke arah lubang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun