Ku maknai setiap rasa, sebagai alunan nada, agar engkau bisa merasakannya dengan seksama.Â
  Â
    Tetapi aku lupa, engkau terlalu tuli, untuk mendengarkan setiap intonasi yang tercipta.
   Bagimu aku terlalu berisik, untuk memaknai setiap alunan musik, agar rasaku bisa menelisik, ditelinga mu yang kau anggap hanya sekedar mengusik.
   Entah rasa mana yang harus aku pahami, sedangkan engkau saja sengaja membatasi, seolah kisah kita hanya sekedar untuk teleportasi.
 Membawa setiap ceritanya ke ruang lima dimensi, yang tidak pernah aku ketahui.Â
      _Pena Hitam_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H