Mohon tunggu...
Aslina Aulia
Aslina Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Lambung Mangkurat

.....

Selanjutnya

Tutup

Nature

Memaksimalkan Potensi Lahan Basah Banjarbaru: Tantangan dan Arah Pengembangan

30 Desember 2024   23:50 Diperbarui: 30 Desember 2024   23:50 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kota Banjarbaru, yang dikenal dengan kekayaan lahan basahnya, memiliki potensi besar untuk mendukung berbagai kegiatan ekonomi, seperti pertanian, perikanan, wisata ekologi, dan konservasi alam. Namun, potensi tersebut tidak lepas dari berbagai tantangan yang perlu segera diatasi demi menjaga keberlanjutan fungsi ekologis dan manfaat ekonominya.

Hasil survei terhadap sepuluh responden memberikan gambaran tentang potensi, permasalahan, dan arah pengembangan lahan basah, yang dapat menjadi acuan bagi kebijakan pengelolaan di Banjarbaru. Berikut adalah hasil survei tersebut:

Tabulasi Hasil Survei: Pandangan Masyarakat tentang Lahan Basah

NoUmurJenis KelaminPekerjaanPotensi Lahan BasahKondisi Keanekaragaman HayatiPermasalahan Lahan BasahTingkat Keterlibatan MasyarakatArah PengembanganKesetujuan Kawasan Konservasi

125Laki-lakiPetaniPertanian, Konservasi alamBaikKerusakan lingkungan, Pencemaran airTerlibatPengelolaan pertanian/perikanan berkelanjutanSangat setuju234PerempuanPeternakPerikanan, Konservasi alamCukupPencemaran airKurang terlibatProgram pelestarian keanekaragaman hayatiSetuju329PerempuanGuruPariwisata, Konservasi alamSangat baikKerusakan lingkungan, Kurangnya pengelolaanSangat terlibatEdukasi dan wisata lingkunganSangat setuju440Laki-lakiWiraswastaPariwisataCukupAlih fungsi lahan, Kerusakan lingkunganTidak terlibatEdukasi dan wisata lingkunganSetuju550PerempuanPensiunanPertanian, Konservasi alamBaikPencemaran air, Kurangnya pengelolaanKurang terlibatProgram pelestarian keanekaragaman hayatiSangat setuju621PerempuanMahasiswaPariwisata, Konservasi alamBaikAlih fungsi lahanTerlibatEdukasi dan wisata lingkunganSetuju730Laki-lakiPegawai NegeriPertanian, PerikananSangat baikPencemaran air, Kurangnya pengelolaanKurang terlibatPengelolaan pertanian/perikanan berkelanjutanSangat setuju827PerempuanPetaniKonservasi alamSangat baikKerusakan lingkungan, Alih fungsi lahanSangat terlibatProgram pelestarian keanekaragaman hayatiSangat setuju932Laki-lakiPedagangPerikananBaikPencemaran airTidak terlibatEdukasi dan wisata lingkunganSetuju1045PerempuanIbu Rumah TanggaPertanianCukupKurangnya pengelolaan, Kerusakan lingkunganTidak terlibatPengelolaan pertanian/perikanan berkelanjutanSetuju

Menggali Potensi Lahan Basah Banjarbaru

Hasil survei menunjukkan bahwa konservasi alam (70%) dan pertanian (50%) menjadi potensi utama lahan basah di berbagai wilayah. Aktivitas perikanan (30%) dan pariwisata (30%) juga disebutkan sebagai potensi tambahan. Di Kota Banjarbaru, potensi ini dapat diwujudkan melalui:

  1. Pertanian lahan basah seperti padi rawa.
  2. Budidaya perikanan air tawar untuk mendukung ekonomi masyarakat.
  3. Wisata ekologi, seperti pengembangan taman wisata Danau Seran sebagai tempat edukasi lingkungan.

Banjarbaru yang memiliki lahan basah melimpah dapat menjadikan sektor ini sebagai penggerak ekonomi yang berbasis keberlanjutan.

Tantangan yang Perlu Diatasi

Survei juga mengidentifikasi tantangan utama dalam pengelolaan lahan basah, yaitu:

  • Pencemaran air (60%)
  • Kurangnya pengelolaan (50%)
  • Kerusakan lingkungan (50%)
  • Alih fungsi lahan (30%)

Alih fungsi lahan basah untuk pembangunan permukiman atau kawasan industri menjadi ancaman serius di Kota Banjarbaru. Selain itu, pencemaran air yang diakibatkan oleh limbah domestik dan pertanian berpotensi merusak fungsi ekosistem lahan basah sebagai habitat dan penyaring air alami.

Arah Pengembangan Lahan Basah

Responden menyarankan beberapa arah pengembangan, seperti:

  1. Edukasi dan wisata lingkungan (40%) untuk mempromosikan kesadaran pelestarian sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.
  2. Pengelolaan pertanian/perikanan berkelanjutan (30%) untuk menjaga produktivitas tanpa merusak ekosistem.
  3. Program pelestarian keanekaragaman hayati (30%) untuk memastikan fungsi ekologi tetap berjalan.

Wisata berbasis lahan basah, seperti taman edukasi, dapat menjadi daya tarik utama Banjarbaru dan meningkatkan nilai ekonominya.

Kesadaran Masyarakat Akan Konservasi

Sebanyak 100% responden mendukung lahan basah sebagai kawasan konservasi, dengan 50% menyatakan sangat setuju. Dukungan ini menunjukkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi lahan basah untuk generasi mendatang. Dengan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam program konservasi, lahan basah di Banjarbaru dapat tetap produktif tanpa kehilangan fungsi ekologisnya.

Kesimpulan

Banjarbaru memiliki potensi besar untuk mengembangkan nilai ekonomi dari lahan basah melalui sektor pertanian, perikanan, wisata ekologi, dan konservasi. Namun, tantangan seperti pencemaran air, kerusakan lingkungan, dan alih fungsi lahan harus ditangani secara serius.

Dengan pendekatan yang melibatkan masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, lahan basah Banjarbaru dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk mendukung kesejahteraan ekonomi tanpa mengorbankan lingkungan. Lahan basah adalah aset yang harus dijaga, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun