Penulis merekatkan kata hingga makna bisa diterima.
Pesan sebuah api kepada kayu jangan kau habiskan semua tanpa punya arti.
Merobek kisah untuk menjauh menatap ke depan.
Namun rintihan kalbu langit menyadarkanku hidup itu bermakna bukan untuk diri sendiri.
Seperti hujan yang diagungkan oleh para petani diladang tandus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!