Mohon tunggu...
Mohamad Fajri
Mohamad Fajri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

saya sedang belajar menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintihan Kalbu

28 Desember 2018   01:20 Diperbarui: 28 Desember 2018   01:29 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penulis merekatkan kata hingga makna bisa diterima.
Pesan sebuah api kepada kayu jangan kau habiskan semua tanpa punya arti.
Merobek kisah untuk menjauh menatap ke depan.
Namun rintihan kalbu langit menyadarkanku hidup itu bermakna bukan untuk diri sendiri.
Seperti hujan yang diagungkan oleh para petani diladang tandus.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun