Dirimu memang selalu menyalahiku
Dari setiap jam menuju ke menit.
Dari setiap menit sampai ke detik.
Kau terlalu lama menikmati ilusi fana, dirimu bilang itu karna aku terlalu cepat berdetak.
Kau resah dengan segala kegelisahan, kamu bilang ingin sekali aku berlalu.
Kau ini rugi karna tak pernah menikmati sebuah proses yang selalu berjalan duka maupun suka, amarahmu menjadi sebuah ironi yang kamu anggap itu semua salahku.
Aku tetap diam dan menjalani takdirku.
Aku ini adalah waktu.
Mohamad Fajri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!