Nama Doesen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.AkÂ
Nam : Muhammad Arsyad
Nim : 43122010062
Tugas Besar 2
Universitas Mercu Buana
Artikel ini membahas secara singkat kasus asuransi Jiwasraya. Ini juga mencakup peran panopticon dan kejahatan struktural dalam skandal ini.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah sebuah perusahaan milik negara Indonesia yang bergerak di bidang asuransi. Perusahaan ini  berdiri sejak tahun 1859 dan merupakan perusahaan jasa keuangan tertua di Indonesia. . Perusahaan yang merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia itu diduga terlibat dalam aktivitas mismanajemen dan penipuan. Akibatnya, perusahaan terpaksa mengajukan kebangkrutan dan sekarang berada dalam krisis keuangan besar.
 Skandal itu bermula pada 2018 saat Jiwasraya menghadapi kesulitan keuangan. Perusahaan telah gagal memenuhi kewajiban keuangannya kepada pemegang polis dan terpaksa menjual aset yang merugi. Tahun 2019 pemerintah turun tangan dan menguasai Jiwasraya.
Tetapi kerusakan telah terjadi dan perusahaan akhirnya harus mengajukan kebangkrutan. Peristiwa Jiwasraya menimbulkan pertanyaan serius tentang tata kelola dan pengawasan sektor keuangan Indonesia. Skandal tersebut juga menyoroti perlunya transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar dalam tata kelola perusahaan milik negara.
Mengapa Insiden Asuransi Jiwasraya Terjadi Ada banyak penyebab terjadinya Insiden Asuransi Jiwasraya. Elemen yang paling penting adalah:
 *Kurangnya transparansi dan akuntabilitas: perusahaan Jiwasraya tidak mendapatkan tingkat pengawasan yang sama dengan perusahaan swasta. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan impunitas dan terlibat dalam  penipuan.Â
* Tata Kelola Perusahaan yang Lemah: Jiwasraya  dikelola dengan buruk dan kurang pengawasan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan investasi  berisiko dan mengakumulasi hutang dalam jumlah besar.
*Korupsi: Ada bukti  korupsi terlibat dalam kasus Jiwasraya. Beberapa eksekutif perusahaan diduga terlibat dalam kegiatan penipuan dan memperoleh keuntungan pribadi dengan mengorbankan  pemegang polis.
 Bagaimana peristiwa asuransi Jiwasraya  terjadi?
 Insiden asuransi Jiwasraya terjadi dalam beberapa tahapan. Pertama, perusahaan memulai investasi berisiko di pasar saham. Investasi ini  terdiversifikasi dengan buruk dan  dikelola dengan buruk. Akibatnya, perusahaan mengalami kerugian besar.
 Kedua, perusahaan mulai terlibat dalam aktivitas penipuan. Ini termasuk overvaluing aset dan undervaluing kewajiban. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyembunyikan kerugian dan terus beroperasi.
 Ketiga, pemerintah mengintervensi dan mengambil alih pemerintahan Jiwasraya. Namun, kerusakan sudah terjadi. Perusahaan  bangkrut dan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya kepada  pemegang polis.  Kasus asuransi Jiwasraya menjadi peringatan bagi Indonesia.  Kasus asuransi Jiwasraya menjadi peringatan bagi Indonesia.
 Kasus ini menunjukkan bahwa Indonesia perlu mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki tata kelola sektor keuangan dan memberantas korupsi. Skandal keuangan lebih lanjut sangat mungkin terjadi jika Indonesia tidak melakukan apa-apa.
Pemikiran Jeremy Bentham tentang konsep panopticon
Panopticon adalah  konsep yang dikembangkan oleh filsuf Jeremy Bentham pada abad ke-18. Panopticon adalah jenis  penjara yang memungkinkan satu pengamat  memantau sejumlah besar tahanan. Para tahanan berada di bawah pengawasan konstan dan  tidak tahu kapan mereka sedang diawasi. Ini menciptakan ketakutan dan kecemasan terus-menerus dan membantu mencegah kejahatan.Â
 Panopticon telah digunakan sebagai metafora untuk bentuk kontrol sosial lainnya, seperti pengawasan pemerintah terhadap penduduk. Dalam kasus skandal Jiwasraya, Panopticon dapat dilihat sebagai cara untuk memahami bagaimana korupsi  tumbuh subur di lingkungan yang kurang transparan dan akuntabel.
Struktur Giddens Anthony tentang Kejahatan Struktural
Kejahatan struktural adalah istilah yang digunakan oleh sosiolog Anthony Giddens untuk menggambarkan kejahatan yang dilakukan oleh organisasi dan institusi. Kejahatan struktural seringkali dilakukan untuk mencari keuntungan dan dapat berdampak signifikan pada masyarakat.Â
Dalam kasus  Jiwasraya, kejahatan struktural dapat dilihat sebagai cara untuk memahami bagaimana perusahaan  dapat melakukan penipuan selama ini. Karena perusahaan ini adalah badan pemerintah dan tidak menerima tingkat pengawasan yang sama dengan perusahaan swasta, maka perusahaan tersebut dapat beroperasi dengan impunitas.
Kesimpulan
Kasus asuransi Jiwasraya merupakan persoalan yang kompleks dengan banyak sisi. Banyak faktor yang menyebabkan skandal ini, dan  terlalu dini untuk menentukan dampak penuhnya. Tapi kasus ini adalah contoh nyata  bahaya korupsi dan pentingnya good governance.
Kasus Jiwasraya juga menyoroti peran panoptikon dan kejahatan struktural dalam penyebaran korupsi. Lingkungan yang kurang transparan dan akuntabel memudahkan para penjahat untuk beroperasi dan korupsi berkembang.
 Peristiwa Jiwasraya menjadi peringatan bagi Indonesia. Indonesia perlu  memperbaiki tata kelola sektor keuangan dan mengambil langkah-langkah untuk memerangi korupsi. Skandal keuangan lebih lanjut sangat mungkin terjadi jika Indonesia tidak melakukan apa-apa.
Daftar Pustaka
Mason, D. M., & Martin, M. C. (2021). The Jiwasraya Insurance Scandal: A Case Study of Corruption and Governance Failure in Indonesia. Routledge.
Malley, J. R. (2021). The Rise and Fall of Jiwasraya: A Story of Greed, Corruption, and Regulatory Capture. Routledge.
The Jiwasraya Insurance Scandal: A Wake-Up Call for Indonesia by John C. Whitehead.
Analisis Penyebab Kerugian PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan Implikasinya Terhadap Kinerja Perusahaan by M. Ichsanuddin and A.R. Nurdin.
Kasus Korupsi Jiwasraya: Perspektif Hukum Pidana dan Perdata by M. Isnur and M.F. Arifin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H