Peran orang tua terhadap perkembangan anak sangatlah besar. Kasus-kasus yang melibatkan anak sedang marak terjadi, salah satunya kasus pelecehan seksual pada anak. Menurut data statistik dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), terdapat 797 anak yang telah menjadi korban kekerasan seksual pada awal tahun 2022.Â
Masalah tersebut harus mendapatkan perhatian lebih dari orang tua yang didukung juga dengan pemahaman seksualitas sejak dini demi menurunkan jumlah total kasus pelecehan seksual di Indonesia. Program kerja monodisiplin kedua mahasiswa adalah pemberian edukasi seksual pada anak. Edukasi yang diberikan berisi informasi pengenalan bagian tubuh manusia secara umum pada bagian-bagian tubuh pada manusia yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.Â
Mahasiswa menjelaskan kepada orang tua mengenai pentingnya memahami bagian-bagian tubuh bagi anak. Saat mengunjungi beberapa rumah warga di RW 05, kesadaran orang tua atas edukasi seksual pada anak masih dianggap 'tabu'. Pendidikan mengenai edukasi seksual masih sangat diperlukan di daerah Kelurahan Patemon agar terciptanya generasi anak yang mempunyai kesadaran atas pentingnya memahami edukasi seksual sejak dini.Â
Kegiatan dilaksanakan pada Senin (1/8) pukul 14.30 - 16.30 WIB dengan mengunjungi tempat tinggal masyarakat dan menyampaikan edukasi dengan media kreatif booklet disertai kuis yang interaktif. Selama kegiatan penyampaian edukasi berlangsung, orang tua antusias dalam bertanya mengenai isi dari booklet "Tubuhku Berharga" agar nantinya dapat disampaikan kepada anak-anak. Dari kegiatan yang telah dilakukan, diharapkan kesadaran masyarakat khususnya orang tua meningkat atas pentingnya pemberian edukasi seks sejak dini pada anak.
Penulis: Alvina Farah Putri
Fakultas Psikologi
Dosen Pembimbing Lapangan: Ir. Hermin Werdiningsih, MT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H