Teman-teman hingga detik sekarang takseorangpun mammpu membahas apa waktu. hari,minggu, bulan,tahun, kalender,jam semua bukan waktu, waktu itu adalah misteri. waktu itu adalah kehidupan yang tidak terbaca oleh orang, sementara ia merasakan arti hidup walaupun tidak perna tau apa arti kehidupan sebenarnya.
Teman-teman segalah sesuatu perlu waktu, perhatikan tumbu-tumbuhan dari bibit hingga dia tumbuh menjadi pohon yang besar, kita katakan perlu waktu, anda perhatikan bayi dari luthfa berobah menjadi dara, berobah menjadi daging, kemudian dari Tuhan memberinya persendian tulang dan dibalut lagi dengan daging dan kulit itupun perlu waktu. Kita dalam aspek kehidupan pasti perlu waktu dan membiasakan waktu adalah bagian yang tidak perna diingkari.
Seseorang akan menikah tungguh waktu, seseorang yang membangun rumah sampai selesai, butuh waktu, ada apa dengan waktu, dan kenapa semua nisan itu berbicara tentang waktu, kita yang lemah berhadapan dengan sesuatu yang misteri benarkah waktu adalah ciptaan Tuhan ataukah waktu itu nama lain Tuhan, jika sampai sekaran tidak ada seorangpun yang bisa menguasai waktu tapi waktulah yang terus melingkup dari seluruh kehidupan, benarkah sang waktu itulah sang Tuhan, jikalau menunggu waktu artinya menunggu Tuhan, jika waktu di sebutnya misteri, maka misteri segalah misteri adalah Tuhan.
Akan tapi manusia berupaya, dia menghitung putaran demi putaran dari benda angkasa dan disebutlah hari dihitunglah dengan sebutan minggu,bulan,tahun sepuluh tahun sewindu seabad ini hanyalah merupakan upaya manusia agar ia dianggap sebagai ciptaan Tuhan yang ada dalam lingkup waktu, lantas pertanyannya, jikau kita harus success pun perlu waktu, jika saatnya sudah tibah jika waktunya sudah tibah maka tibahlah waktu success, itulah hakikat keindahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H