Mohon tunggu...
TONNY E. NUBATONIS
TONNY E. NUBATONIS Mohon Tunggu... Lainnya - - Visi Raja, Hati Hamba, Mental prajurit -

_MENULIS UNTUK BELAJAR DAN BERBAGI_ *Tertarik dengan Keuangan Perkoperasian, Literasi Keuangan, Bisnis, Investasi dan Financial Freedom*.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bercanda atau "Bully"? Identifikasi Kebiasaan Pergaulan dalam Generasi Milenial

20 November 2018   03:42 Diperbarui: 21 November 2018   07:08 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bercanda untuk menghibur - Ilustrasi : cewekbanget.grid.id

Membangun sebuah komunikasi dan interaksi yang intim, intens, erat dan akrab dengan orang lain, hampir dipastikan merupakan keinginan setiap orang dalam menjalin suatu hubungan, baik dalam hubungan berpacaran maupun hubungan rumah tangga antara suami istri yang melibatkan dua individu, hingga hubungan yang melibatkan lebih dari dua orang pada suatu kelompok interaksi dalam lingkungan tertentu.

Misalkan dalam lingkungan rumah tangga antar anggota keluarga, pergaulan/persahabatan dalam lingkungan umum, lingkungan sekolah, tempat kerja dan sebagainya, komunikasi merupakan hal paling mendasar yang perlu dibangun untuk saling berinteraksi dengan orang lain.

Cara komunikasi sebagian besar orang dalam kelompok tertentu yang kadang ditemui saat ini, sering dilakukan seenaknya terhadap sesama yang menjadi lawan komunikasinya, tanpa memahami dampak negatif yang mungkin saja akan meretakkan keutuhan relasinya ke depan.

Komunikasi pada hakikatnya harus digunakan sesuai dengan fungsinya yakni untuk memberikan informasi, mendidik masyarakat/sesama, mempengaruhi masyarakat dan menghibur masyarakat, seperti menurut pendapat Onong Uchiana Effendi dalam bukunya yang berjudul Dimensi-dimensi komunikasi.

Namun faktanya, kadangkala komunikasi digunakan tidak sesuai dengan fungsinya, melainkan  dieksploitasi untuk hal-hal menyimpang atau bersifat negatif untuk memuaskan kepentingan pribadinya yang egois.

Ilustrasi : saliha.id
Ilustrasi : saliha.id
Komunikasi memang digunakan untuk mempengaruhi dan memberikan informasi. Namun bukan informasi yang berfaedah.

Seharusnya komunikasi digunakan untuk mendidik sesama, namun kenyataannya digunakan untuk menghakimi dan merendahkan orang lain.

Seharusnya komunikasi berfungsi untuk menghibur, tetapi yang terjadi adalah malah komunikasi dipakai untuk menyakiti dan melukai hati orang lain.

Komunikasi yang terjadi nampaknya mulai bersifat paradoks.

Komunikasi seakan-akan digunakan untuk tujuan yang mulia yakni mempererat hubungan dalam lingkungan persahabatan atau pergaulan dengan cara "Bercanda" namun faktanya, sesama yang menjadi lawan bicara seakan-akan merasa ditindas, dihakimi, disakiti, dilukai, diremehkan dan direndahkan.

Apakah ini yang dinamakan "bercanda" untuk mempererat relasi atau hubungan dan interaksi dalam kelompok?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun