Mohon tunggu...
9C 1 Agustinus Devlin Arliano
9C 1 Agustinus Devlin Arliano Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - belum ada

seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menggali Harmoni dalam Keberagaman, Perjalanan ke Pesantren Al-Mizan

20 November 2024   20:30 Diperbarui: 20 November 2024   20:51 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang Penuh Antusiasme dan Cerita 

Hari pertama di Pesantren Al-Mizan adalah pengalaman yang membuka mata. Kami dibangunkan dengan suara lembut oleh para santri pada pukul 4:30 pagi. Awalnya, rasa kantuk menyelimuti, tetapi melihat mereka melaksanakan rutinitas pagi dengan penuh semangat menggugah semangat kami. 

Ritual pagi di pesantren ini mencerminkan harmoni, sesuatu yang jarang saya saksikan di kehidupan kota. Kemudian, kami diajak untuk berbincang dengan seorang Kiai lokal. Kehangatan tutur katanya ketika membahas pentingnya keharmonisan dalam keberagaman memberikan kesan mendalam. 

Kiai tersebut menekankan bahwa hidup rukun di tengah masyarakat multikultural adalah salah satu pilar keindahan Indonesia. "Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tetapi untuk saling melengkapi," katanya dengan bijak.  

Setelah percakapan yang penuh makna itu, kami menyadari bahwa ekskursi ini tidak hanya soal menjelajahi tempat baru, tetapi juga memahami nilai-nilai yang membangun toleransi dan persatuan. Pengalaman pagi itu membuat saya semakin bersemangat untuk menjalani hari-hari berikutnya di pesantren.

Keindahannya yang Sederhana di Pesantren Al-Mizan  

Pesantren Al-Mizan terletak di sebuah pedesaan yang dikelilingi oleh panorama indah. Sawah hijau terhampar sejauh mata memandang, dihiasi oleh pepohonan rindang yang memberikan kesejukan. Bangunan pesantren sederhana namun sarat makna. 

Aula utamanya menjadi pusat kegiatan, dihiasi dengan ornamen tradisional yang menggambarkan ketenangan. Kamar-kamar santri tidak megah, tetapi terasa hangat dan nyaman, mencerminkan semangat kebersamaan yang kental.  

Saat senja tiba, suara adzan berkumandang, berpadu dengan gemerisik angin dan suara jangkrik di kejauhan. Momen ini terasa sangat menenangkan, jauh dari kebisingan kota. Kehidupan di pesantren memiliki ritme yang berbeda, lebih tenang, dan penuh makna. Semua orang di sini, dari para santri hingga staf pengajar, mencerminkan kesederhanaan yang memancarkan kekuatan.  

Berjalan di sekitar pesantren memberikan kesempatan untuk menyaksikan interaksi yang penuh keakraban di antara para santri. Mereka saling berbagi tugas, dari memasak hingga membersihkan halaman. Aktivitas ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga mengajarkan tanggung jawab kolektif. Keindahan ini tidak hanya terlihat dari lingkungannya, tetapi juga dari nilai-nilai kehidupan yang ditanamkan di pesantren.

Toleransi dan Kehidupan di Pesantren  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun