Mohon tunggu...
Annafi K.
Annafi K. Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Narablog

Hobi menonton, membaca dan melukis dengan watercolor dan oil pastel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memerdekakan Pak Rusli

1 September 2024   17:38 Diperbarui: 1 September 2024   17:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuda mengangguk, "Apalagi sekarang harga minyak, gas dan bahan baku naik, jadi makin susah buat pedagang kecil untuk ambil untung," gumam Yuda.
 
Yuni menatap ayam goreng yang tersaji di depan mata, "Aku lihat banyak petani  yang hidupnya susah, padahal jasa mereka itu besar," Ibu mengangguk,"Padahal Indonesia sudah 79 tahun merdeka tapi rakyat kelas bawah belum merdeka.."

Yuni menyeletuk, "Cara membantu UMKM atau pedagang kecil selain membeli aja, bu?"

Yuda mengerutkan dahi, "Prmosiin di sosmed bisa sih.. MIsalnya, kita foto dan share lock Ayam goreng Pak Rusli di Instagram atau tiktok. Teman-teman yang follow kita kan bisa jadi tahu."

Ibu tersenyum dengan gagasan Yuda, "Bener itu, nak. Bisa juga kamu beli terus sharing sama teman di kampus, kalau enak kamu bisa buka jastip,"
"Bisa aja, bu," Yuda terkekeh.

keesokannya Yuda dan Yuni membeli beberapa ayam goreng di tempak Pak Rusli. Matanya terlihat berbinar, "Alhamdulillah beli ayam di tempat bapak lagi!"

Yuda dan adik perempuannya tersenyum, walaupun mereka tidak mendapatkan ayam goreng dengan harga promo, paling tidak kali ini kedua bersaudara itu memerdekakan pak Rusli dari putus asanya.

Mereka mengobrol sebentar dan kemudian beberapa pelanggan pun mulai berdatangan. Pak Rusli denan senyum lebar melayani dengan sepenuh hati.

"Pulang dulu ya, Pak! Laku terus dagangannya!" Yudi berseru sebelum meninggalkan gerobak ayam goreng yang makin ramai.
"Aamiin! makasih ya, dek!" Balas Pak Rusli dengan tatapan sumringah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun