Sewaktu kecil mendengar pengumuman lomba Agustusan pasti membuat anak-anak bersemangat dan penasaran, tak terkecuali saya. Saat memasuki bulan Agustus, saya dan teman-teman sebaya memerhatikan orang dewasa memasang bendera merah putih di depan rumah juga tiang listrik di komplek kami. Anak-anak selalu antusias dengan lomba Agustusan!
Kenapa kami antusias? Lomba Agustusan adalah momen berkumpul sampai malam hari! Selain itu kami juga bisa bertemu dengan teman sebaya yang kadang jaang bertemu karena waktu mainnya bentrok dengan waktu kursus mereka. Â
Biasanya jam main anak-anak di komplek saya tinggal dibatasi sampai adzan magrib. Dengan adanya acara setahun sekali ini kami dibolehkan main sampai jam 10 malam, untuk anak kecil itu asyik banget!
Lomba yang saya sukai sewaktu kecil adalah lomba makan kerupuk. Selain suka kerupuk, momen lucu melihat peserta lain yang geregetan gagal menggigit kerupuk. Ada yang sampai lari dan lompat untuk menggigitnya, ada juga yang malah menyeruduk peserta sebelahnya agar gagal menggigit kerupuknya. Ada yang ngambek karena gagal terus, beragam, deh!
Saya dan teman saya kala itu masih kecil jadi kurang ambisi untuk menang. Kalau kalah, kami akan ke tempat panitia lomba yang mengurus snack dan meminta sambal sachet untuk menikmati kerupuk sisa lomba tadi. Bahkan ada juga yang orang tua yang meminta kerupuk saat lombanya sudah selesai.
Saat usia menginjak remaja, lomba favorit saya adalah tarik tambang. Di komplek saya ada 2 kategori yakni remaja dan dewasa, tiap kelompok ada laki-laki dan perempuan agar imbang. Kebersamaan dan kerjasama untuk menang kadang membuahkan hasil kadang tidak.
Sebenarnya dalam lomba kategori remaja pesertanya santai saja tapi ada orangtua yang geregetan dan ikut menarik tambang dari belakang, yang kadang membuat suasana ricuh.
'Pak, jangan dibantuin! Ini lomba remaja, inget umur!'
'Buat orangtuanya habis ini santai dulu pak!'
Kalau sudah adzan Isya, lomba Agustusan diramaikan para orangtua. Biasanya karaoke dan memasak. Saat orang dewasa asyik berkompetisi, anak-anak sibuk bermain di lapangan. Main bola, bulu tangkis. ada sekedar ngobrol saja. Pokoknya kalau mengingat momen lomba Agustusan waktu kecil, rasanya ingin kembali ke masa-masa itu.
Kini saya sudah dewasa, tidak berpartisipasi di loma-lomba tersebut namun saya jadi panitianya.