Sebuah inovasi luar biasa telah muncul dari Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Mereka berhasil menciptakan detergen biodegradable yang menggunakan daun jamblang sebagai bahan utamanya, dengan memanfaatkan teknologi enzim untuk mengatasi masalah lingkungan yang semakin mendesak. Tim ini terdiri dari 5 orang yaitu Bihar Hikam Ahmadi dari Biologi, Ayu Anggraeni dari Statistika, Aisyah Putri Dini dari Kimia, Ehda Ayati Azkamila dari Statistika Bisnis, dan Tety Nur Bayti dari Teknik Kimia Industri.
Daun jamblang, yang dikenal dengan khasiatnya dalam pengobatan tradisional, kini juga terbukti memiliki potensi besar dalam industri pembersih. Dengan bantuan teknologi enzim, tim ini berhasil mengubah bahan alami tersebut menjadi detergen yang efektif dalam membersihkan sambil mempertahankan integritas lingkungan.
Tim PKM-K dari ITS telah melakukan langkah besar dalam menggabungkan teknologi dan kearifan lokal untuk menciptakan solusi ramah lingkungan.Bihar Hikam Ahmadi, Ketua Tim PKM-K ITS, menjelaskan bahwa ide untuk mengembangkan detergen dari daun jamblang muncul dari keinginan mereka untuk mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam produk pembersih sehari-hari. "Kami melihat bahwa daun jamblang memiliki sifat-sifat yang sangat baik dalam konteks kebersihan dan keamanan lingkungan. Selain itu kandungan saponin daun jamblang yang sangat tinggi juga dapat mengoptimalkan potensinya untuk digunakan sebagai detergen biodegradable. Keberhasilan kami tidak hanya terletak pada inovasi teknologi, tetapi juga pada komitmen untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujarnya.
Menurut study literatur yang dilakukan oleh tim ini, detergen yang dihasilkan tidak hanya efektif membersihkan noda dan kotoran seperti detergen konvensional, tetapi juga memiliki keunggulan dalam hal degradabilitas alamiah. Hal ini sangat penting mengingat masalah lingkungan global yang semakin kompleks, di mana penggunaan bahan kimia berbahaya dalam detergen dapat meningkatkan risiko polusi air dan tanah.
Selain manfaat lingkungan, penggunaan daun jamblang dalam detergen juga memberikan dampak ekonomi positif bagi petani lokal yang dapat memasok bahan baku secara berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan prinsip ekonomi berkelanjutan yang diadopsi oleh ITS, di mana pengembangan produk harus mempertimbangkan aspek sosial dan ekologis secara bersamaan.
Tim PKM-K ITS berencana untuk mengembangkan lebih lanjut produk detergen dari daun jamblang ini, dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak khususnya dari para konsumen. Produk ini diberi nama D'Jam dengan 4 varian rasa yaitu lemon, mawar, floral, dan sedap malam. D'Jam telah tersedia di pasaran dengan harga yang terjangkau yanitu Rp30.000 untuk kemasan 1 liter dan Rp15.000 untuk kemasan 250ml. Mereka berharap, D'Jam dapat memberikan pilihan produk yang lebih ramah lingkungan bagi konsumen dengan harga yang terjangkau.
Dengan demikian, produk detergen ramah lingkungan dari ITS bukan hanya merupakan langkah menuju keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membawa peluang bisnis yang signifikan di pasar yang semakin memperhatikan praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Melalui inovasi ini, ITS terus mengukuhkan posisinya sebagai pusat riset dan pengembangan yang mampu menghasilkan solusi praktis untuk tantangan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H