Cinta berlabuhlah di bilik hati nan sunyi
serupa cintamu pada malam yang hening
ombak kecil menggapai kaki bergantian
tinggalkan buih di sela jemari
awan berarak mengecup lukisan bayangmu
ribuan pendar mengeja lisan, memeluk bulan mendekap bintang
helaan rindu tertahan menapaki tiap sudut malam
deretan tanya menebas jarak menuju hatimu
degupnya mencaci maki jiwa
mengurai setiap gemuruh hingga pusaran waktu
geliat rindu mengetuk mimpi, melambai tanpa henti
berdebar tanpa sepenggal kata, tanpa tatap mata
binarmu menyesap di kesunyian raga
setangkup purnama senandungkan tembang asmara
kuntum bunga berkalung rindu, berkisah tentang dongeng negeri di awan
memelukhangat tubuh bumi, tanpa luka, tiada nestapa.
hujan bernyanyi, iramanya serupa putaran jarum waktu
luruhkan segala resah, rindu berlompatan pada mimpi yang tersemat
jangan berpaling sedetikpun, selama langit masih hadirkan birunya
biarkan cinta mencumbu anak rambutmu yang serupa lengkung pelangi
serupa kelopak bunga lepas terbawa angin
mengecup liar bening matamu, keningmu juga alismu yang serupa bulan sabit.
tatap mata berdansa, terang serupa kunang-kunang
ada tanya berkelindap terbalut kabut semesta
senyum bintang yang menyala, diantara ceracau ranting papirus
kuning kejinggaan ribuan derajat panas matahari
menyaput lebam partikel-partikel muon yang menyelimuti denyut nadi
semesta merana, jutaan proton bumi lepas memecah molekul-molekul rasa
masih satu tertinggal,cahaya kecil menari, mendekat merengkuh hasrat
bukan sekedar pengharapan diatas fana, bukan romansa berbuih
bukan kisah dedaun dan tanah di tengah padang
bukan ranum bunga yang menggantung gemulai diantara reranting
tapi simfoni musim gugur diantara deretan tawa, dibalik warna warni opera kosmik di langit paris…
aku menunggu cintamu….
.............................
Ditulis di sebuah Lounge Bandara Soetta, 04 Februari 2014
..................................
Tulisan ini dipicu oleh " Bolehkah aku Jatuh Cinta" yang ditulis oleh incognito