Mohon tunggu...
Varelsya Tio Febriarta
Varelsya Tio Febriarta Mohon Tunggu... Apoteker - Mahasiswa

Gemar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menghadapi Ancaman Kesehatan Lingkungan di Tengah Krisis Iklim

24 Desember 2024   10:42 Diperbarui: 24 Desember 2024   10:42 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis iklim yang semakin mendesak tidak hanya mempengaruhi ekosistem, tetapi juga kesehatan manusia. Perubahan suhu, cuaca ekstrem, dan pencemaran lingkungan menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Lingkungan yang sehat adalah fondasi bagi kesehatan yang baik. Namun, dampak dari aktivitas manusia dan perubahan iklim telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, yang berdampak langsung pada kesehatan individu dan komunitas. Teori ekologi kesehatan menekankan pentingnya interaksi antara manusia dan lingkungan. Kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, termasuk kualitas udara, air, dan tanah. Pencemaran dan perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit.

Salah satu dampak yang paling nyata adalah ketersediaan air bersih. Banyak daerah di dunia masih menghadapi krisis air bersih. Akses yang terbatas terhadap air bersih berkontribusi pada penyebaran penyakit menular seperti diare dan kolera. Selain itu, pencemaran udara akibat emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya juga memiliki dampak serius pada kesehatan pernapasan. Penyakit seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) semakin meningkat. Perubahan iklim turut mempengaruhi distribusi vektor penyakit, seperti nyamuk, yang dapat menyebabkan meningkatnya kasus malaria dan demam berdarah di daerah baru. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, krisis iklim juga memberikan pengaruh besar terhadap kesehatan mental. Bencana alam yang semakin sering terjadi dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan stres pascatrauma.

Dalam menghadapi krisis ini, terdapat beberapa masalah yang harus diselesaikan. Pertama, kurangnya infrastruktur sanitasi di banyak daerah meningkatkan risiko penyakit karena sistem pembuangan limbah yang tidak memadai. Kedua, minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan juga menjadi hambatan serius. Ketiga, ketidakstabilan ekonomi membuat perhatian terhadap perlindungan lingkungan dan kesehatan sering kali berkurang. Terakhir, perubahan kebijakan pemerintah yang tidak konsisten menghambat upaya mitigasi perubahan iklim dan perlindungan kesehatan masyarakat.

Menghadapi tantangan kesehatan lingkungan memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pendidikan mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan investasi dalam infrastruktur kesehatan sangat penting untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun