Derai air mata berbicara
Mengucap sejuta rinduku padamu
Tetes basah bukti cinta kita yang tak bersemi
Rindu kasih masa sayangku denganmu
Ibu bilang aku tak boleh menangis untuk wanita
Tapi aku menerjang larangan ibu
Kini aku tersedu di samping pusaramu
Terakhir kulihat dirimu
Menangis begitu derasnya
Penuh air mata mencinta
Air mata bahagia yang kau jatuhkan kala aku berlutut di depanmu
Memberikan cincin kecil bukti janji besarku padamu
Kini harus kutinggalkan cintaku
Pergi bersamamu menuju dekapan-Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!