Mohon tunggu...
Queenara
Queenara Mohon Tunggu... Lainnya - ⊂⁠(⁠(⁠・⁠▽⁠・⁠)⁠)⁠⊃

Sastra😾

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cerbung : Perempuan Melati (4)

6 Oktober 2023   09:55 Diperbarui: 7 Oktober 2023   23:58 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami bertiga berjalan beriringan, menuju sebuah gudang, sesuai arahan dari Natia.

"Di suatu area di gudang ini, guru itu membuang sebuah flash drive yang berisi rekaman CCTV kejadian waktu itu. Sudah dua tahun yang lalu, aku tidak tahu benda tersebut masih berfungsi atau tidak," jelas Natia.

Aku, Bagas, dan Natia berkeliling mencari benda tersebut di tempat yang kotor, berdebu, dan bau, namanya juga gudang. Aku alergi debu, jadi aku hanya bisa membantu sebentar saja, sebelum badanku mulai memerah dan gatal. 

Aku sedikit kasihan dengan Bagas yang harus berjuang sendirian di dalam gudang. Natia sudah tidak memiliki raga, tentu saja tidak akan terganggu dengan kekacauan di dalam sana.

Setelah sekitar 15 menit menunggu, akhirnya hembusan napas lega terdengar dari dalam gudang. Bagas keluar dengan tubuhnya yang sangat kotor, rambutnya yang penuh benang-benang halus dari sarang laba-laba, baju olahraganya yang terkena debu sana-sini, mukanya yang sedikit cemong, rasanya aku ingin tertawa melihat penampilannya.

"Jangan tertawa, ini tidak lucu tau! Aku sudah berhasil menemukannya tapi Kak Aria malah menertawaiku." 

"Penampilanmu itu sangat lucu, hahaha. Lebih baik kamu bersih-bersih dulu, kemudian kita lanjut menyelidiki masalah ini."

Bagas mengangguk, kemudian menyerahkan flash drive itu padaku. Ia berlalu dan dari dalam gudang Natia datang.

"Apakah itu masih berfungsi?" tanyanya.

"Entahlah, aku juga tidak tahu. Aku akan mencobanya dahulu." 

Aku beranjak pergi, menuju ruang komputer sekolah. Sebelumnya aku mengirim pesan dahulu pada Bagas bahwa aku sedang berada di ruang komputer.

Flash drive begitu kotor, butuh ketelitian untuk membersihkan bagian dalamnya agar tidak merusak komponen lainnya. Setelah bersih, aku mencoba untuk mengaksesnya dengan hati-hati. Takut merusak flash drive.

Pop up muncul yang menandakan bahwa flash drive masih berfungsi, Aku kegirangan, hingga tak sadar bahwa sedari tadi Bagas sudah berada di sampingku.

"Sudah bisa, ya?" 

"Uhum, sudah bisa."

Kutemukan berkas yang berisi file rekaman CCTV, segera saja aku salin link videonya dan mengunggahnya di laman web sekolah. Tak perlu menunggu 5 menit, web sekolah sudah ramai membicarakan video tersebut.

Aku dan Bagas membaca komentar bersama-sama, hingga sebuah komentar muncul.

"Itu Pak Abi kan?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun