Mohon tunggu...
Queenara
Queenara Mohon Tunggu... Lainnya - ⊂⁠(⁠(⁠・⁠▽⁠・⁠)⁠)⁠⊃

Sastra😾

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berani

17 Agustus 2023   23:50 Diperbarui: 17 Agustus 2023   23:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percuma saja menyimpan perasaan dalam diam. Lebih baik mengungkapkan secara langsung, bukan melalui akun anonim ataupun surat pengagum rahasia.

Satu bulan berlalu dan aku semakin dekat dengan NoName Senpai. Bahagia? Sangat. Bahkan tidak ada kata yang bisa menggambarkan bagaimana perasaanku saat ini.

"NoName Senpai tidak ingin memberitahuku nama aslimu?" tanyaku dengan seluruh gengsi yang telah kupendam sempurna dalam hati.

"Riki, Riki Senpai. Namun, kamu harus tetap memanggilku NoName Senpai, lebih lucu," jawabnya dengan tatapan yang fokus dengan buku berbahasa Jepang di tangannya.

"Namamu bagus, Riki Senpai. Aku jadi makin suka," ucapku tanpa malu. Terkadang mulutku memang berucap tanpa diskusi terlebih dahulu dengan otakku.

Tatapan tanya yang dilemparkan NoName Senpai, atau sebenarnya Riki Senpai membuat rasa maluku mulai naik ke permukaan. Namun, aku adalah gadis berani, tidak boleh kalah dengan rasa malu.

"Aku suka sama Senpai, ga perlu dijawab kok, bahkan ditolak juga gapapa. Aku cuma mengatakan perasaanku selama empat bulan aku mengenal Senpai." 

Hening yang canggung. Tak ada balasan suara dari Riki Senpai, membuatku merasa sedih dan kecewa, sebelum tubuhku merasakan dekapan hangat.

"Terima kasih sudah menyukaiku, tapi aku tidak bisa membalas perasaanmu. Maafkan aku," balasnya yang membuat hatiku merasa nyeri, seperti ada yang menggores.

Aku hanya mengangguk tanda mengerti dan segera berbalik meninggalkan Riki Senpai. Air mataku dengan lancang turun ke bawah menemani hati yang terasa remuk. Walau sudah siap dengan tolakan dari Senpai, tetap saja rasa sedih dan kecewa akan hinggap tanpa diundang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun