Mohon tunggu...
AHMAD CHOIRUL ROFIQ
AHMAD CHOIRUL ROFIQ Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di IAIN Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyoal Hari Kartini

21 April 2016   14:47 Diperbarui: 21 April 2016   14:59 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penetapan Hari Kartini oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan kelahiran Kartini pada tanggal 21 April 1879 karena Kartini dinilai sebagai pejuang dan pelopor gerakan emansipasi wanita Indonesia.

Secara historiografis, penetapan tersebut terasa janggal sebab sesungguhnya telah ada perempuan-perempuan Indonesia yang prestasinya jauh melebihi Kartini, seperti Keumalahayati (Laksamana wanita pertama Indonesia yang menentang penjajahan Belanda dan membunuh Cornelis de Houtman pada 11 September 1599), Tjoet Njak Dien (pahlawan Perang Aceh 1873-1904), dan Rohana Kudus (perempuan yang lahir 1884 di Bukit Tinggi dan telah menjadi pengajar bagi masyarakat di sekitarnya ketika masih berusia 12 tahun).

Oleh karena itu, para sejarawan yang obyektif hendaknya memberikan saran historiografis secara akurat kepada pemerintah terkait dengan kebijakan yang bernuansa historis.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun