Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Efen

15 November 2018   18:00 Diperbarui: 16 Mei 2019   09:13 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh, Mendung yang menggantung!Melayang bersama angin.

Oh, Debu debu berwajah kekeringan Ranting ranting yang juga hampir patah.

Sebuah pesan baru saja memecah tangis. Langit telah menjemput Efen.

Oh, keping tubuh!Tentu kita semua akan menguap dalam jubah waktu.

Pada Matahari hati berteriak tanpa suara! Dia adalah sajak tanpa noda.

Bila bersua di surga, tentu aku ingin mengajakmu bernyanyi.

Dengan rintih juga air mata doa telah melepuh jadi kata.

Jadilah malaikat kecil.

Sublele, 15/11/2018

Puisi saya dedikasikan untuk Efen, seorang bocah yang terlahir cacat sejak lahir dan hari ini ia telah berpulang kepada Penciptanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun