Oh, Mendung yang menggantung!Melayang bersama angin.
Oh, Debu debu berwajah kekeringan Ranting ranting yang juga hampir patah.
Sebuah pesan baru saja memecah tangis. Langit telah menjemput Efen.
Oh, keping tubuh!Tentu kita semua akan menguap dalam jubah waktu.
Pada Matahari hati berteriak tanpa suara! Dia adalah sajak tanpa noda.
Bila bersua di surga, tentu aku ingin mengajakmu bernyanyi.
Dengan rintih juga air mata doa telah melepuh jadi kata.
Jadilah malaikat kecil.
Sublele, 15/11/2018
Puisi saya dedikasikan untuk Efen, seorang bocah yang terlahir cacat sejak lahir dan hari ini ia telah berpulang kepada Penciptanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H