Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Seekor Anjing Kurus

1 November 2017   17:24 Diperbarui: 2 November 2017   17:41 7205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun anjing kurus itu telah meninggalkan sebuah pertanyaan besar di hati dan akal saya. Saya lalu berpikir mungkin memang benar bahwa rasa lapar lah yang akan membuat manusia menjadi begitu rakus. Tanpa sengaja saya pun teringat sebuah percakapan dengan seorang teman lama saya  di sebuah cafe beberapa tahun silam.

"Orang kalau lapar apa saja di sabet bro!" ucap Andi teman saya waktu itu sambil menghisap rokok kreteknya dengan begitu nikmat. 

Andi teman saya itu memang selalu punya cara pandang yang kritis terhadap beberapa hal dalam kehidupan ini.  kini ia sudah menjadi petani hebat di kampung halamannya di pulau seberang. Itu adalah mimpinya sejak kami tamat kuliah.
Siang itu saya seperti dihanyutkan oleh dejavu untuk akhirnya menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana kata-kata teman saya tadi menjadi kenyataan meski terjadi dalam sesosok anjing kurus tadi.

Anjing kurus tadi benar-benar memberi saya sebuah sengatan layaknya sengatan setrum, agar kembali berpikir dan menjaga diri untuk tidak terjerumus dalam berbagai hal yang mungkin saja akan membuat saya terjerumus menjadi manusia lapar seperti anjing itu yang pada akhirnya memakan apa saja yang tidak seharusnya dimakan, apa saja yang tidak seharusnya disentuh.

Soal makan memakan, atau serobot menyerobot apa yang bukan bagian kita memang sedang menjadi krisis orang-orang di muka bumi saat ini. Sebut saja para koruptor yang begitu beringas memakan apa yang tidak seharusnya mereka ambil. Apa yang seharusnya menjadi bagian rakyat mereka libas semuanya.
Lalu apakah hanya para koruptor atau orang-orang besar saja yang akan melakukan hal seperti itu? Jawabannya tentu saja tidak. Semua orang akan diperhadapkan pada ujian-ujian kehidupan yang berbeda dengan kondisi- kondisi yang berbeda pula. 

Bukankah hal-hal serupa lainnya bisa kita lihat juga terjadi pada beberapa kasus dimana ada remaja-remaja yang begitu haus kepingin merasakan pengalaman sex saat umur mereka belum cukup? Mereka begitu berhasrat dan rakus mencoba apa yang belum patut mereka rasakan, hingga pada akhirnya harus kehilangan hal-hal berharga dalam hidup mereka.

Ada pula para suami yang begitu rakus melahap istri orang, melahap anak gadis orang, begitupun sebaliknya ada juga para istri yang tidak pernah puas dengan kelamin suaminya sendiri sehingga begitu bersemangat mencoba suami orang, bahkan mencoba remaja-remaja berondong!

Dan yang baru saja terjadi, seperti yang diucapkan bapak Lukas barusan bahwa di desa kecil inipun ada orang-orang yang begitu rakus menyerobot jatah beras murah orang lain! Ah... Betapa kompleksnya permasalahan di jagat raya ini. 

Namun yang terpenting bukanlah bagaimana kita tak berdaya dan ikut terjerumus seperti mereka tetapi alangkah lebih baik adalah bagaimana kita menjaga dan melatih diri sendiri agar tidak menyerupa anjing-anjing kelaparan itu.

Karena dunia ini akan lebih harmonis dan seimbang bila kita sadar dan mampu mencukupkan diri dengan apa yang ada. Yah, bersyukur adalah resep tua itu. Saya pun bergegas secepat mungkin kembali melanjutkan pekerjaan saya untuk mengunjungi beberapa rumah warga lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun