DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN, MAHASISWA KKN 101 UAD MELAKUKAN PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK JELANTAH MENJADI PRODUK SABUN DAN LILIN AROMATERAPI
Â
Â
Minyak goreng merupakan salah satu bahan pokok yang sering kali kita jumpai setiap harinya. Sehingga banyak masyarakat yang menggunakan minyak goreng untuk memasak, akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa membuang minyak goreng bekas atau yang lebih dikenal yaitu minyak jelantah secara sembarangan memiliki dampak yang serius bagi lingkungan dan kesehatan. Seringkali masyarakat membuang limbah minyak jelantah ke lingkungan secara sembarangan tanpa adanya kontrol yang berwawasan lingkungan. Hal ini menyebabkan efek negatif bagi lingkungan  seperti pencemaran air maupun tanah. Minyak jelantah yang terserap kedalam tanah dapat menurunkan kadar mineral yang terkandung dalam air bersih. Hal ini diperparah dengan ketidaktahuannya masyarakat mengenai dampak negatif minyak jelantah terhadap lingkungan.Â
Â
Salah satu solusi yang dapat mengurangi limbah minyak jelantah yaitu dengan pemanfaatan minyak jelantah menjadi Sabun dan Lilin Aromaterapi.
Â
Seperti yang dilakukan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler 101 (KKN-R 101) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit XXII.D.2 yaitu dengan melakukan pelatihan pembuatan Sabun dan Lilin Aromaterapi dari minyak jelantah kepada Masyarakat di Padukuhan Toboyo Barat,Plembutan,Playen, Gunungkidul.
Â
Tujuan dari program kerja ini yaitu untuk memberi edukasi kepada Masyarakat yang ada di Padukuhan Toboyo Barat dalam pengolahan limbah minyak jelantah yang bermanfaat dan ramah lingkungan, sehingga pada kegiatan pembuatan Sabun dan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah ini masyarakat  dapat membuat sendiri Sabun dan Lilin Aromateapi tersebut. Dengan adanya program kerja  ini diharapkan dapat memberi peluang usaha kepada masyarakat dalam pengolahan limbah minyak jelantah.
Â
Dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada hari Minggu (26-02-2023), unit KKN UAD XXII.D.2 mengajak Masyarakat untuk mengikuti pelatihan pembuatan Sabun dan Lilin Aromaterapi di Balai padukuhan Toboyo Barat,Plembutan,Playen,Gunungkidul. Kegiatan ini dimulai dengan pembuatan Sabun dan Lilin Aromaterapi dilakukan dengan dua tahap, Yaitu: Pembuatan Sabun dan pembuatan Lilin Aromaterapi. Pembuatan Sabun berbahan limbah minyak jelantah ini memerlukan bahan-bahan seperti: minyak jelantah 100g, NaOH 82,7g (soda api),air,arang, pewangi alami. Sedangkan peralatan yang digunakan, yaitu : gelas ukur, pengaduk (non alumunium), wadah plastik dan cetakan sabun.
Â
Pembuatan Lilin Aromaterapi berbahan limbah minyak jelantah ini memerlukan bahan-bahan seperti : minyak jelantah 150 g, parafin 171 g, pewangi alami (kopi, pandan) dan sumbu lilin. Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu : gelas ukur, timbangan digital, panci, sendok, kompor, dan cetakan lilin.
Â
Dengan dilaksanakannya program kerja ini, dapat memberikan contoh kepada masyarakat dalam pengolahan limbah Minyak Jelantah menjadi produk Sabun dan Lilin Aromaterapi yang dapat bermanfaat bagi masyrakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H