Mohon tunggu...
Triandini Aulia R
Triandini Aulia R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Psikoanalisa (Sigmund Freud)

19 November 2022   12:16 Diperbarui: 19 November 2022   12:39 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9 mekanisme pertahanan, yaitu: 1) Represi yakni menekan segala sesuatu yang dapat menimbulkan kecemasan. 2) Pembentukan Reaksi yakni mengganti perasaan cemas dengan perasaan kebalikannya. 3) Proyeksi yakni mengubah kecemasan neurotik/moral dengan kecemasan realistic (biasanya membandingkan diri dengan orang lain). 4) Pemindahan Reaksi yakni tidak bisa melampiaskan kepada orang kedua, yakni orang yang mengetahui masalahnya, jadi melampiaskannya ke orang ketiga, yang tidak mengetahui masalahnya. 5) Rasionalisasi yakni mengubah irasional menjadi rasional, contohnya ada seorang ibu yang mencuri susu, ia tahu bahwa itu adalah perbuatan yang salah, namun ia berpikir jika tidak mencuri susu maka anaknya akan kelaparan. 6) Supresi yakni menekan sesuatu yang membahayakan ego ke dalam ketidaksadaran. Misalkan mensupresi Oedipoes Complex (pria) dan Electra Complex (wanita) ke dalam ketidaksadaran, contohnya healing. 7) Sublimasi yakni dorongan yang tidak dibenarkan super ego, tapi tetap dilakukan namun dalam bentuk yang lebih sesuai dengan tuntutan masyarakat, contohnya memukul dalam olahraga tinju. 8) Kompensasi yakni menutupi kelemahan dalam satu bidang, dengan bidang lain yang dikuasai. 9) Regresi yakni menurunkan mentalitasnya menjadi anak kecil, seperi dengan bersikap manja. Tujuannya untuk dipahami orang lain.

Perkembangan Kepribadian (Seksualitas)

1. Fase Oral (0-3 tahun) > bayi menyusu pada ibunya. Kepuasaan yang berlebihan akan membuat seseorang senang mengumpulkan pengetahuan dan harta beda, serta mudah ditipu. Sedangkan kepuasaan yang kurang menyebabkan seseorang senang berdebat dan sarkastik.

2. Fase Anal (1-3 tahun) > Ketika bayi buang air besar, pada fase ini akan mulai membentuk kontrol diri.

3. Fase Falis (6-7 tahun) > kenikmatan seksnya pada alat kelamin, namun berbeda dengan kepuasan seks dewasa, yang mana kepuasan seksualnya belum dihubungkan dengan tujuan mengembangkan keturunan. Pada fase ini timbul oedipoes complex dan electra complex, yakni rasa cemburu.

4. Fase Latent (7-8 tahun atau 12-13 tahun) > terbangun kepribadian kontak sosial. Timbul ingin bergaul/bersosialisasi.

5. Fase Genital (12 tahun-dewasa) > fisiologis semuanya sudah berubah, seseorang sudah mulai terbentuk hasrat seks. Impuls seks mulai disalurkan (peyiapan karir dan cinta lawan jenis), orientasi sosial, realistis, & altruistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun