Mohon tunggu...
Triandini Aulia R
Triandini Aulia R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fungsionalisme Struktural "Talcott Parsons"

18 September 2022   11:41 Diperbarui: 18 September 2022   11:58 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Biografi Singkat

Talcott Parsons lahir pada tahun 1902 di Colorado Spring dalam keluarga religius dan intelektualis. Ayahnya seorang pendeta serta profesor yang kemudian menjadi Rektor .  Lalu pada tahun 1924, Parsons mendapat gelar Sarjana Muda di Universitas Amherst dan menyiapkan disertasi di London School of Economics. Tahun 1927, Ia mengajar di Heidelberg dan Harvard pada. Pada tahun 1937 ia menerbitkan The Structure of Social Action & menjadi Kajur Sosiologi di Universitas Harvard dan pada tahun 1944 -1946 ia mendirikan Departemen Hubungan Sosial. Lalu Pasrsons menerbitkan buku berjudul The Social System di tahun 1951, ia juga menjadi tokoh dominan Sosiologi Amerika. Kemudian pada tahun 1960 an ia mendapat serangan dari kaum sayap kiri radikal karena dianggap terlalu konservatif & teorinya sulit dipahami. Dan Parson wafat pada tahun 1979, namun teorinya kembali dominan pada tahun 1980-an.

Teori Fungsionalisme Struktural

Salah satu pemikiran terkenal Parsons adalah mengenai teori fungsionalisme struktural, definisi teori fungsionalisme struktural, yakni bahwa masyarakat terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggota masyarakat akan nilai-nilai sosial tertentu yang berguna untuk mengatasi perbedaan, sehingga masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Jadi masyarakat memiliki keterhubungan dan saling ketergantungan, kalau ada suatu masalah di masyarakat maka anggota masyarakat yang lain akan terkena dampaknya. Misalnya salah satu bagian tubuh manusia tidak berfungsi semestinya, bagian lainya juga akan terkena dampaknya.

Aktor dan Sistem Sosial

- Aktor: kombinasi pola nilai dan orientasi yang diperoleh pada derajat yang sangat penting dan menjadi fungsi struktur peran serta nilai-nilai dominan dalam sistem sosial.

- Sistem sosial: terdiri dari sejumlah aktor yang saling berinteraksi yang memiliki motivasi untuk mencapai kepuasan yang diwujudkan dalam simbol bersama, berupa aturan, nilai, norma, dan tradisi.

- Dalam sistem sosial terdapat: aktor, interaksi, lingkungan, optimalisasi kepuasan, dan kultur aktor 

Eksistensi Aktor (Individu) Dalam Sistem Sosial

Untuk menjaga pola integrasi di dalam sistem sosial caranya adalah melalui proses INTERNALISASI & SOSIALISASI. Parson mengatakan bahwa umumnya dalam sistem sosial aktor bertindak sebagai penerima pasif (menerima dari aktor yang lain) dalam proses sosialisasi. Namun Parsons dikritik oleh Francois Baurricaud dengan "dialektika sosialisasinya". Melalui internalisasi dan sosialisasi tersebut individu akan ditanamkan berbagai macam pola nilai, norma, aturan, dan adat istiadat atau tradisi. setelah sosialisasi itu ditanamkan nilai dan norma kemudian individu juga akan memiliki norma order di sinilah proses internalisasi kemudian makin menguat dan si individu akan memiliki yang namanya kesadaran kolektif, artinya individu sudah menjadi bagian dari anggota masyarakat, maka ketika dia punya nilai, norma order yang sama seperti masyarakat di situlah proses sosialisasi dan internalisasi sudah berlangsung.

Tindakan Sosial Aktor (Individu) 

Tindakan manusia itu bersifat voluntaristic maksudnya individu secara sukarela menerima nilai, norma, aturan, adat istiadat, dan tradisi ntuk menjadi bagian dari dirinya, yang kemudian individu diarahkan pada tujuan. yang diatur oleh alat untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan berbagai macam cara yang tentunya dengan bimbingan nilai, ide, dan norma yang sudah diinternalisasi pada dirinya. Tindakan tersebut memiliki kebebasan untuk memilih sarana (alat) dan tujuan yang akan dicapai dan dipengaruhi oleh lingkungan dan yang dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma. Dan juga tindakan individu ditentukan oleh orientasi subjektifnya, yaitu berupa orientasi motivasional dan orientasi nilai.

Masyarakat Dalam Fungsionalisme Struktural

Masyarakat adalah kumpulan dari sistem-sistem sosial yang saling berhubungan dan saling ketergantungan. Masyarakat memang sebagai bagian dari kumpulan sistem sosial, serta masyarakat merupakan jalinan dari sistem dan juga sebagai organisme biologis. Yang kemudian masyarakat sebagai norma, nilai, konsensus dan bentuk kohesi sosial. Masyarakat juga memiliki keteraturan dan keseimbangan. Jadi dalam konteks fungsionalisme struktural melihat, masyarakat harus berjalan secara harmonis atau seimbang, lalu berusaha untuk menghindari konflik. Maka agar masyarakat bisa terhindar dari konflik, masyarakat harus patuh sama nilai dan norma supaya masyarakat tidak mengalami yang namanya disfungsi.

Cara Mempertahankan Stabilitas Masyarakat Agar Tetap Eksis

Parsons memberikan solusi bagaiman cara untuk mempertahankan stabilitas masyarakat yakni dengan model AGIL yaitu singkatan dari:

- Adaptation (adptasi): Sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat dan harus menyesuaikan dengan lingkungannya serta adanya sumber daya yang didistribusikan sehingga membentuk sistem. Adaptasi dilaksanakan oleh subsistem ekonomi. Misal dengan melaksanakan produksi dan distribusi barang dan jasa. 

- Goal attainment (pencapaian tujuan): sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya. Dilaksanakan oleh subsistem politik. Misal melaksanakan distribusi-distribusi kekuasaan dan memonopoli unsur paksaan yang sah (negara).

- Integration (integrasi): Sebuah sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Serta harus terhubung dengan fungsi lainnya (A,G,L). Dilaksanakan oleh subsistem sosial dan hukum dengan cara mempertahankan keterpaduan antara komponen yang beda pendapat/konflik untuk mendorong terbentuknya solidaritas sosial. 

- Latency (mempertahankan pola dan struktur masyarakat/ Lattent pattern maintenance): Sistem harus melengkapi, memelihara & memperbaiki baik motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi. Dilaksanakan oleh subsistem budaya untuk menangani urusan pemeliharaan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dengan tujuan kelestarian struktur masyarakat yang terbagi dalam beberapa subsistem, seperti keluarga, institusi agama, dan institusi pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun