Berita buruk semacam itu berdampak pada rusaknya demokrasi Indonesia. Kelangsungan peristiwa yang menandai digerogotinya sendi-sendi hukum oleh aparat itulah yang memunculkan sindiran bahwa mempercayai hukum berarti merayakan ketidakpastian, atau mendukung kepalsuan.
Membayangkan demokrasi Indonesia dengan pilar-pilar rapuh sebagaimana digambarkan di atas, maka wajar saja jika muncul sikap kekhawatiran akan masa depan demokrasi di Indonesia. Jangan sampai negara Indonesia menjadi hancur hanya karena pondasi kita yang tidak kokoh serta keadilan yang tidak ditegakkan oleh aparat penegak hukum dalam mengadili tindak kejahatan yang memandang bulu.
Demokrasi Pancasila harus kita tegakkan, mengingat penerapan Pancasila yang berdasarkan nilai-nilai kehidupan warga negaranya sejak lama. Dengan hal tersebut sudah sepatutnya dirasa bahwa demokrasi tersebut sudah pas dengan penerapan nya di segala aspek pilar kepemerintahan di Indonesia baik itu pemerintah, aparat penegak hukum, hingga masyarakat warga sipil. Jangan sampai kita sebagai generasi muda rusak dengan adanya berbagai tindakan yang tidak patut dicontoh tersebut semakin menjamur dan merusak citra demokrasi Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI