Mohon tunggu...
Michael Juanda
Michael Juanda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orangutan Journey

Indonesian Ecotour Guide, Founder of Orangutan Journey!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pariwisata Indonesia Kelas Dunia (Pt.1): Modal Karunia Alam Memesona Saja Tidak Cukup

30 Januari 2023   13:45 Diperbarui: 31 Januari 2023   13:19 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Wonderful Indonesia, branding resmi pariwisata RI

Harus kita akui bersama bahwa peningkatan performa pariwisata Indonesia dan dijadikannya sektor ini sebagai salah satu prioritas utama pembangunan oleh pemerintah telah berperan signifikan memengaruhi mindset masyarakat khususnya dalam memanfaatkan karunia alam yang dimiliki Indonesia.

Pariwisata secara perlahan mampu membawa perubahan perspektif dari kecenderungan ekstraktif dan eksploitatif dalam memanfaatkan sumber daya alam, menjadi aksi-aksi kreatif dan lahirnya kepedulian dalam menjaga alam lewat upaya-upaya konservasi.

Memperkenalkan salah satu potensi ekowisata Indonesia kepada wisatawan mancanegara. | Dok Pribadi
Memperkenalkan salah satu potensi ekowisata Indonesia kepada wisatawan mancanegara. | Dok Pribadi

Ekowisata yang dijalankan dengan benar akan menjadi bentuk kompromi paling ideal bagaimana keseimbangan tercipta antara menghasilkan dampak ekonomi bagi masyarakat, melestarikan lingkungan dan budaya, serta menjaga keberlanjutan dari sisi manfaat jangka panjang.

Kedudukan pariwisata sebagai sektor yang harus terintegrasi dan bersinergi dengan sektor-sektor di berbagai bidang juga membawa kompleksitas yang memerlukan usaha yang lebih keras bagi pemerintah maupun stakeholders pariwisata lainnya dalam memformulasikan strategi yang relevan.

Tidak sekadar menginjak pedal gas maksimal dalam aktivitas dan kampanye yang sifatnya promosional, atau mendatangkan investasi, namun lebih berpedoman untuk memfokuskan energi pada makna dan value dari wisata berkelanjutan yang menjadi sasaran.

Kata kunci 'kelas dunia' disini memainkan peran yang sangat penting untuk akselerasi pariwisata Indonesia ke level yang lebih tinggi. Karena jika dapat memenuhi kualifikasi global dalam pengelolaan pariwisata dan standar yang berlaku, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang ditargetkan pemerintah tidak lagi menjadi tujuan utama namun menjadi konsekuensi logis dan dampak manfaat dari misi yang dijalankan.

Beberapa langkah fundamental yang dapat dijadikan dasar formulasi strategi dalam pembangunan pariwisata dengan modal karunia alam Indonesia:

  • Fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia pariwisata Indonesia di berbagai tingkatan lewat investasi masif di bidang pelatihan, penyadartahuan wisata dan lingkungan, serta pendidikan pariwisata yang sesuai standar global dan mampu menjawab tantangan kondisi dinamis secara relevan. Modal alami yang besar harus didukung kemampuan SDM yang mumpuni dan mampu bersaing di kancah internasional. Masukkan pemahaman ekowisata sebagai mata pelajaran wajib sejak level sekolah dasar untuk membangun karakter sadar wisata & peduli lingkungan.
    Belajar memahami wisata alam lewat diskusi sejak usia dini dengan wisatawan mancanegara. | Dok Pribadi
    Belajar memahami wisata alam lewat diskusi sejak usia dini dengan wisatawan mancanegara. | Dok Pribadi
  • Resetting  prioritas pariwisata Indonesia. Target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terlebih dahulu mesti disikapi dengan membangun pondasi pariwisata yang lebih kuat khususnya dalam pengelolaan destinasi yang bersesuaian dengan kelestarian lingkungan.
  • Kajian holistik (carrying capacity, regulasi, potensi dampak lingkungan, dllnya) sebelum mempromosikan destinasi-destinasi yang mengedepankan pariwisata berbasis alam harus dilakukan sebagai obligasi dan menjadi patokan menentukan arah kebijakan pariwisata di destinasi-destinasi tersebut.
  • Membangun destinasi wisata dengan karakter khas. Hindari mentalitas ATM (amati, tiru, modifikasi) yang kerap dipopulerkan banyak tenaga-tenaga pelatih dan pengajar bidang pariwisata selama ini karena seringkali menyebabkan pemahaman sesat. Keberagaman dan kekayaan alam Indonesia yang dimiliki banyak destinasi wisata harus dibangun dengan karakter khas dan kearifan lokalnya, bukan dengan mentah-mentah mengadopsi atau meniru konsep dari tempat lain yang dianggap telah populer yang lazim dijadikan shortcut untuk mengakselerasi kunjungan wisatawan namun tidak sesuai dengan kondisi destinasi yang ada.
  • Sinkronisasi orientasi pariwisata berkelanjutan dengan pembangunan destinasi wisata. Climate change, global warming, dan kerusakan lingkungan menjadi rangkaian isu dengan tingkat urgensi tinggi saat ini di level dunia. Sudah seharusnya sustainability menjadi dasar berbagai kebijakan dan orientasi pembangunan. 
  • Perhatian publik mancanegara yang besar terhadap permasalahan lingkungan juga direfleksikan lewat perilaku wisatawan yang semakin sadar dalam menjaga lingkungan dan tidak berpikir ulang dalam memviralkan suatu destinasi yang dianggap tidak layak setelah mengunjunginya. Karenanya perlu diambil langkah preventif serius dalam mempersiapkan destinasi wisata yang sesuai dengan kriteria standar secara global dan memahami preferensi pengunjung sebelum mempromosikannya.

Donasi pohon endemik simbolis menjadi salah satu aktivitas menarik bagi wisatawan mancanegara. | Dok Pribadi
Donasi pohon endemik simbolis menjadi salah satu aktivitas menarik bagi wisatawan mancanegara. | Dok Pribadi

Menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan wisata kelas dunia seperti tertera dalam visi pembangunan kepariwisataan nasional adalah sebuah keniscayaan dengan besarnya modal alami yang negeri kita miliki. Namun untuk mewujudkan visi tersebut akan sangat bergantung terhadap pondasi pariwisata yang dibangun di berbagai daerah di Indonesia.

Global standard di bidang pariwisata harus menjadi panglima dalam menentukan kebijakan, mengelola destinasi, dan dapat dijalankan oleh stakeholders pariwisata dan masyarakat dengan persepsi yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun