Mohon tunggu...
Akhmad Adi
Akhmad Adi Mohon Tunggu... -

extraordinary student | #forzamilan | soccerholic | A (+) blood ayo #donor | trying to be the best I can be! | traveler wannabe |

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengalaman Pribadi Dalam Usaha Mengurangi Limbah

1 Mei 2013   04:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:20 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminasi penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya. Green Chemistry berbeda dengan Environmental Chemistry (Kimia Lingkungan). Green Chemistry lebih berfokus pada usaha untuk meminimalkan penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan efisiensi dari penggunaan zat-zat (substansi) kimia, sedangkan Environmental Chemistry lebih menekankan pada fenomena lingkungan yang telah tercemar oleh substansi-substansi kimia.

Konsep Green Chemistry meliputi 12 asas dengan salah satu asasnya yaitu lebih baik mencegah daripada mengolah limbah atau membersihkan limbah setelah terbentuknya limbah dari suatu proses. Seiring berkembangnya waktu, kesadaran para pelaku industri akan konsep ini semakin berkembang. Hampir setiap industri di negara-negara maju mulai menerapkan konsep kerja ini. Sementara itu, para ilmuwan pun banyak yang mulai mengadakan penelitian mendalam mengenai segala sesuatu mengenai konsep ini.

Asas pertama dari Green Chemistry tersebut juga bisa dilakukan oleh individu. Sebagai contoh, penulis pribadi sudah mulai berusaha mengurangi sampah plastik. Beberapa cara yang dilakukan penulis untuk mengurangi limbah plastik yaitu dengan membawa tas plastik sendiri ketika berbelanja. Bahkan, penjual lotek sebelah kos penulis sudah paham kalau penulis membeli lotek pasti sudah membawa plastik sendiri. Lebih dari satu juta kantung plastik digunakan setiap menitnya. Sementara satu kantung plastik membutuhkan waktu lebih dari 1.000 tahun untuk mampu diurai.

[caption id="attachment_240945" align="alignnone" width="300" caption="Bawa tempat minum sendiri (dok. pribadi)"][/caption]

Selain itu, penulis juga sudah mulai membawa tempat minum dan tempat bekal makan sendiri. Selain mampu menghemat penggunaan plastik, membawa minum dan bekal (yang ditempatkan di wadah) juga dapat menghemat kantong penulis. Penulis juga sudah membiasakan diri untuk menggunakan isi ulang pewangi pakaian sehingga mengurangi sampah botol plastik.

Sources of Reference:

http://mizan.com/news_det/enam-langkah-mudah-kurangi-sampah-plastik.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Green_chemistry

http://nurma.staff.fkip.uns.ac.id/green-chemistry/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun