[caption caption="lomba mewarnai"][/caption].......................
 Suatu ketika di masa yang sangat lampau, aku tumbuh di sebuah rumah yang sangat sederhana, di sebuah kampung yang sangat terpencil. Untuk mengenyam pendidikan Sekolah Dasar sekalipun, terkadang di musim hujan aku dan kawan-kawanku harus menjinjing sepatu setiap pagi, melewati lumpur-lumpur, pematang sawah dan hujan yang kami halau dengan bantuan daun-daun pisang.
............................          Â
Putriku, hari ini adalah kejutan buat kami, ayah, Â dan bundamu yang sumringah di sana, kau siram dengan bulir-bulir kesejukan yang teramat dalam. Kami tak pernah menyangka imajinasimu yang gemar mencoret-coret dinding-dinding rumah, kertas-kertas dan apa saja yang kamu coret adalah awal dari semua ini.
Suatu saat di masa yang akan datang, kami berharap dirimu akan mengerti tentang kekuatan sebuah imajinasi. Imajinasi lebih unggul dari ilmu pengetahuan, sebagaimana yang kita ketahui sebuah pesawat terbang sekalipun lahir dari rahim imjaniasi yang brilian.
Suatu saat di masa yang akan datang,  kami berharap dirimu akan lebih paham bahwa setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru, ini harus kukatakan sebagimana kata-kata ini juga yang akan membuat  kami kuat. Kuat melihat dirimu mengenyam pendidikan di sebuah desa yang sangat terpencil, yang memiliki fasilitas dan sarana prasarana terbatas.
Suatu saat di masa yang akan datang, dirimu semoga tumbuh menjadi cahaya, misalnya tumbuhkan dalam dirimu kebaikan-kebaikan bagi sesama, jika suatu saat hatimu menangis melihat orang-orang kelaparan, atau gembira memudahkan urusan temanmu, di situlah ranting-ranting keadilan bisa menyertaimu, konon tak ada satupun yang abadi selain kebaikan kita bagi orang lain.
 Suatu saat dimasa yang akan datang, dirimu akan bangga menceritakan kisah dan sejarahmu sendiri, itulah sebabnya mengapa bundamu mengajarkan dirimu lebih cepat bisa membaca, agar sejarah lebih cepat kau serap melalui buku-buku. Dan kelak tak ada yang lebiah dari itu ketika dirimu dapat menciptakan sejarahmu sendiri.
           ***
Putriku, tanggal 12 Oktober 2015 yang lalu, kita berangkat ke kota untuk mengikuti sebuah perlombaan mewarnai, di sana ratusan anak TK se-Kabupaten Berau ikut berkompetisi dengan kemampuan masing-masing. Saya pernah mengatakan bahwa Juara mewarnai adalah hal nomor dua, yang terhebat adalah najwa sudah berani tampil dan mewakili sekolahnya. Dan Alhamdulillah kata-kata itu yang selalu dirimu katakan, ketika ada yang bertanya tentang juara berapa?
Ketahuilah nak, ada banyak hal di dunia ini yang tak perlu diperlombakan, tapi terlalu banyak hal dalam diri kita yang perlu  persiapkan agar bisa menghasilkan sebuah karya yang berkualitas. Pun jika kelak suatu saat juara itu kau genggam, maka raihlah sebagai buah mimpi-mimpimu dan usahamu yang lebih baik dari yang lain.
           ***
Ketika pagi ini, Najwa Azizah  Azzahra, namamu dipanggil sebagai juara 1 Lomba Mewarnai Tingkat TK se- Kabupaten Berau. Hati kami kembali basah, betapa usahamu yang setiap saat belajar mewarnai di rumah tidak sia-sia.
Semoga kelak, dirimu akan lebih mengerti cara menggapai mimpi-mimpimu yang lain.
Good Job nak, Ayah dan bundamu sangat bahagia. Â Â Â
Anakku paragraf pertama yang kutulis di atas adalah bagian dari sejarah ayahmu....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H