Mohon tunggu...
Andreas
Andreas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hanya seorang penulis, editor biasa yang mengemukakan ide dan gagasannya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebijakan Pendidikan dalam Penggunaan Teknologi Terutama Gawai Pada Sang Anak

25 April 2024   20:15 Diperbarui: 25 April 2024   20:32 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Teknologi memudahkan kehidupan manusia termasuk membantu dalam laju kembangnya dunia pendidikan salah satunya gawai, namun tentu ada dampak positif dan negatifnya yang tak dapat selalu dihentikan. Gawai yang kita lihat pada zaman sekarang ini berupa perangkat ponsel pintar (mobile), tablet, laptop dan komputer canggih, cenderung membuat banyak anak muda yang kecanduan hingga membuat mereka kurang gerak dan lebih memilih diam di rumah, tanpa mau bermain keluar. 

Terlebih lagi adanya algoritma yang mendeteksi berbagai macam penjelajahan internet lewat video, situs, barang-barang yang di jual platform permainan video daring dan toko daring untuk menarik perhatian sang anak. Bahkan begitu cepat dan luasnya informasi yang tersebar di internet salah satunya sosial media entah itu benar, tidak, sebagian saja atau digabungkan dengan informasi lain yang tidak saling berkaitan. 

Nah, hal yang seperti inilah yang perlu keluarga atau tenaga pendidik mengawasinya untuk memilah apa yang benar dan membatasi waktu mereka menggunakannya. Para orangtua bisa dengan mengambil gawai milik anak tuk sementara waktu dan bisa mengizinkannya menggunakannya hanya 1-2 jam sehari.

Gawai telah menjadi kekhawatiran banyak orang di seluruh dunia termasuk pada anak-anak, justru penggunaan secara berlebihan bisa memunculkan berbagai dampak buruk, seperti waktu yang terbuang, kurang tidur dan gerak, hingga mata rabun dan gangguan kesehatan mental. Berbagai macam komentar dari latar belakang orang yang berbeda di sosial media bisa menimbulan reaksi pada orang yang dituju ketika dia membaca atau pun mendengarkannya. 

Penting bagi sang anak untuk mengabaikannya atau pun memblokir akun tersebut dan melaporkan komentar negatif. Agar tidak semakin buruk, di sisi lain teknologi gawai banyak menguntungkan sang anak namun perlunya bimbingan yang baik dalam hal ini. Dalam suatu hal adanya platform yang bisa mengajarkan sang anak belajar bahasa asing seperti kamus bahasa asing daring, google translate, duolingo dan sosial media speaky. 

Nah di google translate sang anak akan belajar bahasa dengan sistem digital seperti menulis teks, merekam suara, serta mengambil foto dari benda bertulisan bahasa asing lalu di terjemahkan otomatis dan di duolingo yang serupa ada fitur tambahan berupa memilih gambar dengan kata-kata bahasa asing tersedia sedangkan di aplikasi speaky sang anak berbicara dengan orang sungguhan yang bisa di dapatkan secara acak dengan memilih ingin berbicara menggunakan bahasa negara apa saja, entah bahasa Inggris, Spanyol, Jepang, China atau semua bahasa.

tribunnews
tribunnews

Di internet sang anak mampu mengambil gambar atau foto atau menggeser gambar atau foto tersebut dari situs lain yang tersedia atau tersebar lewat digital dan mendeteksinya dengan memasukkannya pada pencarian google lens, untuk mengetahui objek benda yakni hewan, tanaman, material, yang belum dikenalnya. 

Dengan begitu google lens mampu memberikan informasi guna menambah wawasan sang anak dan membuat si anak dapat bereaksi lebih bijak atau mewaspadai jika nanti seandainya bertemu dengan benda tersebut yang sekiranya bisa menimbulkan risiko seperti batu alam beracun tertentu, jamur beracun serta siput laut berbisa. Semakin belajar sang anak semakin tau dan berkembanglah dia pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun