Mohon tunggu...
7K_28_SABRINA ALUNNADA
7K_28_SABRINA ALUNNADA Mohon Tunggu... Lainnya - SISWA SMPN1 KOTA KEDIRI

membuat cerpen imajinatif tugas bahasa indonesia kelas 7K

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Vermien Virus

10 September 2023   21:08 Diperbarui: 10 September 2023   21:25 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

VERMIEN VIRUS

               Suasana malam itu sejuk, langitnya cerah,

bulan bersinar indah dan bintang yang bertaburan membuat pemandangan langit malam pinggir kota itu menjadi hal yang tak terlupakan. Sepintas terlihat bintang jatuh yang dipercaya dapat mengabulkan permintaan, orang-orang mulai mengucapkan permintaannya berharap dapat terkabul suatu hari nanti, tapi siapa sangka itu bukanlah bintang pengabul permintaan melainkan meteorit berdiameter 20m yang jatuh tepat di kawasan perkebunan warga. Suara dentuman yang keras, tanah yang bergetar dan gempa yang melanda, membuat warga mengungsi ke tengah kota.

Pemerintah mengajak ilmuwan astronomi untuk

menyelidiki tentang meteorit berukuran besar yang tidak wajar. Bau yang sangat asing di hidung mereka itu membuat pikiran mereka melayang-layang, mengapa batu tersebut memiliki ciri yang berbeda dengan meteorit yang selama ini mereka teliti?. Hari demi hari berlalu, pemerintah memutuskan untuk mengambil sebagian kecil saja dari meteorit tersebut dan membiarkan pecahan yang lebih besar terkubur secara alami. Arthur seorang ilmuwan muda berhasil menemukan tanda-tanda kehidupan mikroba penyebab virus berupa parasit kutu yang bernama Vermien. Menyebabkan sifat menjadi agresif, kulit muncul bintik merah, kulit pucat, dan pergerakan tubuh tak terkendali. Pemerintah sadar akan betapa bahayanya kasus ini jika menyebar luas ke masyarakat, pemerintah menyegel tempat penelitian, menutup kasus, dan menyterilisasi tempat jatuhnya meteorit.

Tak terasa kasus itu sudah lewat 10 tahun lamanya.

Batu meteorit sudah habis terkubur, pemerintah sudah tutup kasus, dan ilmuwan tidak ada yang berani membuka dokumen penelitian itu kembali. Lahan yang awalnya menjadi tempat perkuburan meteorit kini menjadi lahan yang sangat subur dan disterilisasi dari makhluk hidup. Karena takut virus Vermien hidup kembali. Sampai akhirnya..

David pergi ke pasar kecil di pinggir kota, dia membeli

 1kg kentang yang akan di masak untuk bekal makan siangnya di sekolah, dia berencana membagi bekalnya dengan teman-temannya. David sangat malas mengerjakan PR, dia lebih memilih untuk melihat pekerjaan Yelan yaitu murid cantik dan teladan di kelasnya. Dia memasak kentang tersebut dalam porsi banyak dan memasukkannya ke dalam kotak bekal, dia terburu-buru berangkat sekolah karena jam menunjukkan pukul 06.55. Mata pelajaran matematika di pagi hari adalah mimpi buruk bagi David, dia tidak berespektasi mendapatkan soal ulangan sebanyak ini. Bel makan siang pun berbunyi, hal itu bagaikan angin segar untuknya. Mengajak Yelan dan teman-temannya makan bersama di meja kantin merupakan ide yang bagus. 

David takut kentangnya tidak enak, dia memakan satu buah kentang berharap merasakan sensasi gurih di lidah, tapi tunggu, tak berapa lama dia menunjukkan ciri tubuh yang aneh, yaitu bercak merah di kulitnya yang memucat dan tubuhnya yang kejang-kejang. Semua orang di dalam kantin terkejut, beberapa guru mencoba memegangi kedua tangan David dan menenangkannya menggunakan air putih, tetapi David malah menggigit tangan guru itu yang membuat guru tersebut juga memiliki ciri yang sama seperti David yaitu munculnya bintik merah dan tangannya yang membiru karena terkena gigitan. Semua orang kebingungan, suasana mulai panik dan dua manusia yang mirip zombie itu sekarang sudah mulai mencari target baru.

Yelan tidak tega, tapi apa buat dia segera menyelamatkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun