Mohon tunggu...
M Armeilian Fahriza
M Armeilian Fahriza Mohon Tunggu... Akuntan - Staf Divisi Akuntansi dan Perpajakan

Prokopton. Memiliki ketertarikan terhadap sejumlah isu baik sains teknologi maupun sosial humaniora. Di kala senggang, menekuni hobi yaitu membaca, menonton film, dan mendengar lagu.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

SBSN: Purwarupa Investasi Hijau ala Indonesia Maju

31 Juli 2022   23:26 Diperbarui: 31 Juli 2022   23:40 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro Palembang. Sumber: palembang.go.id

Produk dengan kemasan degredable semakin mudah dijumpai. Tanpa sadar, kita telah beraksi menyelamatkan bumi dari perubahan iklim. Kebiasaan-kebiasaan baik ini tidak hanya terjadi dalam individu namun telah melembaga dari satuan pendidikan, korporasi, hingga pemerintahan. 

Perlahan, perubahan iklim menjadi titik balik atau turning point dalam episode perjalanan peradaban manusia. Membuka babak baru untuk hidup yang lebih peduli. Semua negara di seluruh dunia tanpa terkecuali merasakan perubahan iklim. 

Dikutip dari menlhk.go.id perubahan iklim didefinisikan oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang United Nations Framework Convention on Climate Change sebagai perubahan pada iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan. 

Kaya Lee Berne dkk melalui artikelnya "Dunia Pada 2070" dalam National Geographic Indonesia Edisi April 2020 merekam proyeksi suhu, air, dan kerentanan terhadap perubahan iklim negara-negara di dunia tahun 2070. 

Ketiga proyeksi tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain. Kenaikan suhu berbanding lurus dengan tingkat kebutuhan air dan mendorong kerentanan yang tinggi terhadap perubahan iklim.

 

Mengambil Peran melalui SBSN

Pemerintah sebagai pemangku kebijakan tentunya tidak ketinggalan ikut mengambil peran dalam aksi penyelamatan bumi. Surat Berharga Syariah Negara adalah jalannya. 

Merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No.17/19/PBI/2015, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) adalah Surat Berharga Negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset Surat Berharga Syariah Negara, baik dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing. 

SBSN bersama Surat Berharga Negara (SBN) dan Pinjaman berperan penting dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai penambal celah/gap antara pendapatan dan belanja negara. 

Mengapa pemerintah menggunakan salah satu instrumen pembiayaannya ini sebagai alat kebijakan iklim? Menurut penulis, terdapat dua hal yang melatarbelakangi hal tersebut. Kedua hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun