Di era digital ini semakin memudahkan para pencari kerja untuk mendapatkan informasi lowongan kerja. Hal ini justru dimanfaatkan oleh oknum yang nakal dengan membuat lowongan kerja abal-abal yang hasil akhirnya menyuruh si pelamar kerja membayar sejumlah uang agar bisa diterima kerja.
Mungkin tips ini akan sedikit membantu buat para pencari kerja terlebih seorang freshgraduater yang baru pertama kali melamar kerja.
1. Searching nama perusahaan yang tertera dalam lowongan kerja
Beberapa oknum mencantumkan nama perusahaan seolah-olah perusahaan tersebut nyata adanya, namun sebenarnya nama perusahaan itu adalah perusahaan fiktif. Nah, sebagai seorang pelamar kerja , kamu harus mengecek apakah nama perusahaan tersebut benar-benar ada. Cara melakukan pengecekannya jika lokasimu jauh dari alamat yang tertera dalam lowongan kerja tersebut, kamu bisa cek melalui google. Tapi, jika lokasimu dekat dengan alamat yang tertera dalam lowongan kerja itu dekat,kamu bisa survey lokasi secara langsung.
2. Waspada dengan alamat email perusahaanÂ
Kamu harus waspada dengan perusahaan yang menggunakan alamat email gratisan milik google ataupun yahoo, walaupun masih sering dijumpai beberapa PIC rekruiter menggunakan alamat email pribadinya seperti gmail ataupun yahoo mail.
3. Waspada dengan iklan lowongan kerja yang menampilkan nominal gaji yang tidak masuk akal.
Dicantumkannya nominal gaji membuat iklan lowongan kerja tersebut semakin menggiurkan si pelamar kerja. Waspada apabila nominal yang tertera di dalam informasi lowongan kerja tersebut dirasa tidak masuk akal. Misalnya gaji untuk seorang staff 10 juta di daerah Jogjakarta, padahal UMR Jogja hanya 1,9 juta. Logiskah?. Oleh sebab itu jangan mudah tergiur oleh nominal gaji yang ditawarkan di iklan lowongan kerja tersebut
4. Hati-hati dengan lowongan kerja yang katanya si perusahaan bekerja sama dengan tour agent tertentu.
Kebanyakan pelamar kerja tergiur dengan lowongan kerja BUMN, Kementrian, dan perusahaan skala nasional. Setelah melamar kerja, si pelamar kerja harus mengirimkan sejumlah uang untuk akomodasi berupa pembelian tiket pesawat melalui tour agent yang tertera.Â
Nah, disinilah seharusnya kamu mulai curiga karena semua akomodasi keberangkatan pada saat interview menjadi tanggungan si pelamar sendiri. Kamu mau naik moda transportasi apa saja terserah kamu.Â