Jogja...siapa yang tidak mengenal kota yang satu ini.Selain sebagai kota pendidikan,Jogja juga menjadi kota favorit bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.Jogja...ya,penduduk kota jogja memang terkenal ramah dan santun dengan budaya dan adat istiadat yang masih kental dijalankan.Jogja,mulai dari kakek buyutku hingga aku,tinggal di kota ini.Slogannya Jogja BERHATI NYAMAN,kini menurutku sudah tidak senyaman dulu.
Mungkin hal ini tidak aku rasakan sendiri,bagi sebagian besar penduduk asli (yang dari keturunannya sudah tinggal di jogja) pasti juga merasakan hal ini.
Aku mencoba untuk membreak down,kenapa sih jogja sudah tidak senyaman dahulu?
1.BANYAK HOTEL YANG SUDAH BERDIRI ATAU MASIH DALAM PROSES PEMBANGUNAN.
Ya....Jogjaku yang satu ini,mulai dikenal dengan Kota hotel.Segala sudut kota jogja dipenuhi dengan hotel-hotel dengan berbagai fasilitas dan harga.Gak percaya,coba kalau berkunjung ke jogja,anda putar putar kota pasti akan selalu melihat hotel-hotel mulai dari kelas melati hingga yang berbintang tinggi
2.MARAKNYA AKSI KRIMINALISME DI MALAM HARI
Sebelum tahun 2000 an,kalau keluar malam sendirian keliling jogja pasti aman.Sekarang,banyak sekali aksi kriminalitas di jalan raya ketika malam hari.Maraknya gengster-gengster yang bermunculan mengakibatkan jogjaku ini tidak lagi aman.Belum lagi ditambah dengan gerombolan orang bercadar yang seringkali meneror siapa saja yang dijumpainya.
3.KURANGNYA LAHAN TERBUKA HIJAU.
Jogjaku,dulu banyak lahan-lahan terbuka hijau yang bisa dijadikan arena bermain untuk anak-anak sekitar.Kini,jarang sekali aku menemukan lahan-lahan kosong yang masih dijadikan untuk area bermain anak.Kebanyakan lahan kosong tersebut sudah dibooking untuk pembangunan perumahan atau hotel.
4.Macet dimana-manaÂ
Jalanan di kota jogja dulu sangat ramah terhadap pengguna sepeda,kini pesepeda tidak lagi memiliki kenyaman di jalan raya.Motor yang saling menyalip seakan menggerus laju para pemakai sepeda.Ditambah lagi asap bus kota maupun bus transjogja yang hitam pekat menambah betapa nikmatnya mengendarai sepeda di jalan raya.
5. Keramah tamahan yang dulu ada,kini sudah mulai memudar
Seiring berkembangnya jaman dan kemajuan kota,banyak warga baru yang berdatang untuk menetap di jogja ini.Tapi mereka lupa,mereka masih membawa kebiasaan yang berasal dari daerah asalnya.Contohnya saja,dahulu ketika ada orang yang sedang duduk dipinggir jalan,kami pasti selalu mengucapkan kata "permisi" atau dalam bahasa jawa "nuwun sewu.."sebagai kalimat ijin lewat.Sekarang,kebudayaan seperti itu sudah jarang lagi kita lihat di jalanan.Mungkin karena pengaruh modernisasi.
6.Kebiasaan misuh (omong jorok)
Sekarang..banyak sekali anak muda yang sudah tidak lagi memiliki etika berbicara yang santun.Kata "ASU","BAJINGAN" sudah marak kita dengar di kalangan remaja sekarang.Sehingga membuat mereka yang mendengarnya merasa risih.
7. Aksi Vandalisme merajalela
Maraknya aksi vandalisme yang tidak terkendali membuat kota Jogja kotor dan penuh corat-coret.Pemkot maupun Pemda dan instansi terkait sudah berusaha untiuk mengecat kembali tembok-tembok yang menjadi sasaran vandalisme,tetapi tembok tersebut kembali kotor karena corat-coret dan aksi vandalisme.Sehingga membuat bangunan tersebut tidak enak dipandang.
Sebagai warga jogja mari kita jaga kota kita yang tercinta ini,kita wujudkan lagi JOGJA BERHATI NYAMAN agar jogja tetap enak dan menjadi kota seribu kenangan bagi wisatawan yang singgah di kota kita yang tercinta ini.Mari kita budayakan lagi budaya keramah tamahan asli jogja,kita budayakan lagi adat istiadat dan sopan santun yang menjadi ciri khas warga jogja
Kepada pak wali dan pak gubernur,pak...Jogja sudah cukup banyak hotel berdiri,beri kami ruang hijau agar kami bisa kembali menikmati hujan bersama teman-teman,agar kami bisa bermain dengan riang dan aman.
Semoga kedepan,Jogjaku bisa kembali lagi BERHATI NYAMAN. #stopplagiatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H