kesehatan. Hal tersebut tidak jarang yang akhirnya menyebabkan orang menjadi mencari tahu sendiri penyakit apa yang sedang menjangkit dirinya dari gejala gejala yang dialaminya melalui internet. Fenomena ini biasa disebut dengan Self Diagnose atau Diagnosis Diri.
Dengan teknologi yang sudah maju seperti sekarang mendapatkan informasi apapun akan menjadi lebih mudah, salah satunya adalah mendapatkan informasi terkaitWalaupun terkadang bisa bermanfaat, tetapi self diagnose terkadang bisa membahayakan diri sendiri jika tidak mengetahui atas dasar apa dia meyakini hal yang dia baca itu. Maka dari itu menurut saya, untuk melakukan Self Diagnosis yang benar kita harus mengetahui dasar dasar dari yang ingin kita ketahui.
Apa Itu Self Diagnose?
Berdasarkan artikel dari psychology.binus.ac.id "Menurut Annisa Poedji Pratiwi, Psikolog dari Pijar Psikologi. Self Diagnose atau mendiagnosa diri sendiri adalah proses diagnosis terhadap diri sendiri mengidap suatu gangguan/penyakit berdasarkan pengetahuan diri sendiri atau informasi yang didapatkan secara mandiri melalui biku, internet, atau pengalaman diri dan keluarga."
Sedangkan menurut halodoc.com "Self -diagnosis adalah mendiagnosis diri sendiri mengidap sebuah gangguan atau penyakit berdasarkan pengetahuan diri sendiri atau informasi yang didapatkan secara mandiri. Saat melakukan self-diagnosis, sebenarnya kamu sedang berasumsi seolah-olah kamu mengetahui masalah kesehatan yang dialami."
Salah satu dampak dari kesalahan self diagnose adalah pada Kesehatan Mental.
Dampak kesalahan Self Diagnose terhadap Kesehatan Mental
Salah satu dampak dari kesalahan Self Diagnose adalah terhadap Kesehatan Mental yaitu seperti mengalami kekhawatiran berkelanjutan yang akan menjadi gangguan kecemasan umum.
Menurut halodoc.com "Gangguan mental biasanya tidak muncul sendirian, melainkan juga disertai oleh gangguan mental lainnya. Misalnya, kamu mungkin diliputi kecemasan dan berasumsi bahwa kamu mengalami gangguan kecemasan. Namun, gangguan kecemasan bisa menutupi gangguan depresi mayor. Sekitar dua pertiga orang yang mengunjungi klinik rawat jalan dengan gangguan kecemasan juga mengalami depresi.  Ketika dua atau lebih sindrom terjadi bersamaan pada orang yang sama, hal ini disebut komorbiditas yang ada. itulah bahaya self diagnosis terhadap kesehatan mental. Jadi, sebaiknya jangan menjadi dokter bagi diri sendiri dengan melakukan self-diagnosis. Bila kamu mengalami gejala kesehatan tertentu., sebaiknya tanyakan pada dokter mengenai penyebab gejala kesehatan yang kamu alami."
Bagaimana cara mengalihkan Self Diagnose yang salah ke hal yang lebih baik?
Berdasarkan artikel dari psychology.binus.ac.id "Menurut Mba Sasa, daripada kita sibuk melakukan self diagn0se yang belum tentu benar, akan lebih baik jika kita memelihara dan meningkatkan Kesehatanmental kita. Oleh karena itu, mba Sasa kemudian mengajak kita untuk tahu beberapa ciri sehat mental: