udara
semakin penat dan panas
tetumbuhan meranggas
kering kerontang dan beringas
menyambar pada nurani buas
ketika tersuruk di jurang tanpa batas
terpental di bebatuan padas
udara semakin panas di muka bumi
tiada termakna apa yang telah terjadi
apakah masih ada yang peduli
bumi semakin tua
keserakahan tetap meraja
terbalut keegoisan tiada tara
udara semakin menyengat
apa saja seakan dilumat
nurani pun sekarat.
Yuen Long NT HK
09 March 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!